Waktu Mepet, Proyek Besar di RSUD Belum Dimulai

Waktu Mepet, Proyek Besar di RSUD Belum Dimulai

radartasik.com, CIHIDEUNG — Memasuki pekan pertama September Tahun 2021, sejumlah kegiatan berskala besar di RSUD dr Soekardjo belum juga dimulai. Padahal, anggaran yang bernilai fantastis untuk pendirian gedung poli dan ruang bedah modular operating theatre (MOT) sudah dialokasikan melalui bantuan Provinsi Jawa Barat.


Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan menjelaskan, Rabu (1/9/2021) pihakA­nya mengumpulkan semua unsur terkait yang terlibat dalam penggarapan program dengan jumlah anggaran sekitar Rp 156 miliar.

Supaya rangkaian pengadaan barang dan jasa pada kegiatan bisa segera terlaksana.

“Kemarin kami rapatkan supaya kegiatan ini dilaksanakan. Kegiatan ini diberikan oleh Pemprov Jawa Barat, atas dasar usulan kita supaya ada peningkatan layanan dan sarana prasarana di RSUD,” ujarnya kepada Radar, Kamis (2/9/2021).

Ia sudah menekankan segala macam administrasi yang dibutuhkan bisa segera tuntas, supaya lelang kegiatan pengadaannya segera tayang. Ivan menekankan semua pihak yang terkait konsentrasi dan fokus, agar amanah dari provinsi itu bisa terlaksana sesuai harapan.

“Karena perencanaannya kan harus di-review inspektorat, kemudian karena baru ya, kita akan punya MOT misal perlu meninjau daerah lain yang sudah mendirikan, konsultasi dan segala macam, silakan ditempuh,” harap Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tersebut.

Menurut dia, anggaran yang cukup besar itu apabila dilaksanakan bakal berimplikasi optimalnya pelayanan rumah sakit. Ia menginstruksikan para bawahannya yang terlibat melalui program ini, bisa mengikuti koridor pengadaan barang dan jasa secara normatif.

“Sudah tidak usah lihat kiri kanan, normatif saja sesuai ketentuan dan laksanakan itu sesegera mungkin,” tegas Ivan.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi, ditemukan sejumlah kendala administratif saja. Namun, ia optimis bisa tertangani, melihat review gedung fisik untuk gedung poli sudah mendekati final dan kemungkinan besar lelang kegiatannya segera tayang.

“Nah untuk ruang operasi (MOT, Red) ini kan memang ruangan khusus yang representatif dan berkualitas tinggi, silakan itu ditempuh secepatnya supaya bisa menyusul juga segera tayang,” tuturnya.

“Kami juga meminta supaya nanti pelelangan barang jasa atas program di RSUD, diperoleh rekanan yang bonafide, supaya bisa kejar sisa waktu yang paling efektifnya hanya 3 bulanan lagi,” sambung Ivan.

             
                  H Ivan Dicksan Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengakui beberapa kendala administratif menjadi alasan waktu pelelangan proyek belum juga dimulai. Pihaknya yang juga koordinator rumah sakit, mengupayakan program ini segera diangsur pelaksanaannya, sebab sangat dibutuhkan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan RSUD. “Nanti kami monitor terus pemenuhan-pemenuhan administratif itu supaya cepat tayang lelangnya,” kata Uus.

Ia tidak menampik waktu pengerjaan proyek bernilai ratusan miliar itu sudah mepet. Hasil rapat koordinasi lalu, disepakati semua yang terlibat laksanakan percepatan. Baik pihak internal Pemkot termasuk para konsultan yang akan mengawasi proyek itu.

“Rencananya waktu dekat ini, semoga besok untuk gedung poli lelangnya sudah bisa tayang. Baru setelah itu lelang untuk kegiatan MOT,” harap mantan Kepala Puskesmas Purbaratu itu.

Uus menambahkan apabila program pembangunan tersebut sukses, Kota Resik menjadi daerah pertama di Priangan Timur yang memiliki ruang operasi dengan tingkat sterilisasi yang tinggi, termasuk berteknologi mutakhir.

“Dan kalau jadi kita yang pertama punya ini (MOT, Red). Maka harus diupayakan bersama supaya program ini terlaksana dengan lancar dan bisa segera digunakan bagi pelayanan masyarakat,” ujar Uus. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: