Bekas Proyek Galian Mangkrak, Warga Langensari Ngadu ke Pemkot

Bekas Proyek Galian Mangkrak, Warga Langensari Ngadu ke Pemkot

radartasik.com, BANJAR — Sejumlah warga dari Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari mendatangi kantor wali Kota Banjar. Warga terdampak proyek pemasangan pipa salah satu perusahaan itu mengadukan imbas dari proyek galian yang tidak diselesaikan secara baik.


Mereka mengadu bahwa pihak kontraktor proyek tidak merapikan dan mengembalikan kondisi semula. Dimana ada jembatan yang dibangun warga untuk akses dari jalan raya ke rumah. Kemudian parit yang dibongkar tidak dibangun lagi sehingga menimbulkan banjir ketika hujan.

“Kami mengadukan soal bekas galian pipa yang tidak dikembalikan lagi ke kondisi awal. Ada sekitar 300 meter galian itu tidak dibereskan lagi. Paritnya tidak dibangun lagi, jembatan untuk akses dari jalan ke rumah juga tidak dibangun ulang,” kata perwakilan warga RT 03 RW 01 Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Santi Dwi Safitri, Rabu (1/9/2021).

Sekitar 50 kepala keluarga (KK) terdampak pembangunan itu kini menggantungkan harapan ke Pemkot Banjar. Menurut Santi, pemkot harus ikut andil dan meminta kontraktor bertanggungjawan mengembalikan kondisi parit dan jembatan di wilayah mereka.

Sebab, kini banyak kerugian yang diakibatkan dari galian yang sudah dua tahun tersebut tidak dikembalikan ke kondisi semula. “Kami sudah laporan ke kelurahan dan ke kecamatan tapi tak kunjung ada hasil. Kami tidak muluk-muluk, hanya ingin diperbaiki seperti janji saat sosialisasi saat semula, seperti akses warga jembatan dan fasilitas selokan dibangun lagi. Tahun kemarin banjir dan banyak kecelakaan. Tiga mobil terperosok,” kata Santi.

Asisten Daerah (Asda) II Kota Banjar Agus Nugraha mengatakan akan memanggil terlebih dahulu pihak kelurahan dan kecamatan terkait permasalah tersebut. “Atas nama pemerintah daerah kita akan memanggil dulu lurah dan camatnya. Kemudian nanti akan kita tindak lanjuti juga ke pihak perusahaan,” kata Agus.

Memang, kata dia, dari laporan perwakilan warga tersebut ada potensi banjir yang mengancam lingkungan akibat dari galian pipa yang tidak dikembalikan secara utuh. “Intinya warga ini mengadukan bekas galian dan saluran air tidak dibenahi kembali, kemudian warga komplain ingin difasilitasi agar perusahaan memperbaikinya,” kata Agus. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: