Pelaku 2 Kali Tabrak Lari Belum Diperiksa Polisi

Pelaku 2 Kali Tabrak Lari Belum Diperiksa Polisi

radartasik.com, KARANGPAWITAN — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut menahan pengemudi Toyota Avanza yang diduga melakukan tabrak lari hingga satu korban tewas di Jalan Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul. Saat ini, polisi belum melakukan pemeriksaan terhadap pelaku berinisial S secara intensif, karena kondisi pelaku dalam keadaan syok.


“Jadi belum bisa dimintai keterangan,” ujar Kepala Unit Laka Lantas Satlantas Polres Garut Ipda Priyo kepada wartawan, Rabu (1/9/2021).

Priyo menerangkan, pemeriksaan akan dilakukan setelah adanya hasil pemeriksaan kesehatan yang saat ini dilakukan Tim Dokkes Polres Garut. “Kami juga sudah mengamankan tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan ini, dua mobil satu motor,” terangnya.

Selain memeriksa pelaku, pihaknya juga terus menggali informasi saksi di lokasi kejadian. Hal ini dilakukan untuk mengungkap apakah pengendara mobil ugal-ugalan atau tidak.

“Kita terus dalami perkara ini, termasuk untuk mengungkap apakah pengendara ini dalam kondisi mabuk atau tidak. Semuanya kita dalami,” terangnya.

Menurut dia, pendalaman perlu dilakukan untuk menerapkan pasal yang akan disangkakan kepada pengemudi Toyota Avanza berinisial S. Saat ini pelaku belum ditetapkan tersangka karena dalam pendalaman. “Kita baru melakukan olah TKP, sekarang masih pemeriksaan saksi-saksi di lapangan,” terangnya.

Berdasarkan hasil olah TKP, kata dia, kejadian kecelakaan terjadi sekitar pukul 17.00. Saat itu, mobil Toyota Avanza warna silver nopol D 1286 VQ melaju di Jalan Pembangunan mengarah ke Maktal.

Ketika melintas di lokasi kejadian yakni di Kampung Babakan Baru Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul menabrak sepeda motor Honda Vario yang dikemudikan korban. Tidak berhenti di situ, mobil pelaku juga menabrak sebuah mobil dinas milik Pemkab Garut di depan RSUD dr Slamet Garut.

“Jadi ada tiga kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini. Seluruh kendaraan sudah kita amankan,” terangnya.

Untuk kematian korban, kata dia, terjadi bukan di lokasi kejadian, tetapi setelah mendapatkan penanganan di rumah sakit. Dugaan sementara korban meninggal akibat kehabisan darah, karena saat kejadian korban tidak langsung dilarikan ke rumah sakit.

“Saat itu warga di lokasi kejadian tidak langsung membawa korban ke rumah sakit. Korban dibawa setelah petugas datang. Saat dibawa kondisi korban masih hidup,” ujarnya.

Priyo mengimbau masyarakat jika terjadi kecelakaan langsung menolong dan segera membawa ke fasilitas kesehatan. Sehingga korban bisa langsung tertolong. “Jangan dibiarkan dan menunggu petugas. Kalau bisa segera bawa ke rumah sakit supaya bisa tertolong,” paparnya. (yna)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: