88,2% Peserta Didik Mau Divaksin
Reporter:
ocean|
Senin 30-08-2021,22:15 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Hasil survei singkat tentang Persepsi Peserta Didik terkait Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun menunjukkan sebanyak 88,2 persen peserta didik berminat untuk divaksinasi.
”Survei dilakukan terhadap 86.286 responden. Mereka menyatakan bersedia divaksin. Persentasenya hingga 88,2 persen,” ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, di Jakarta, Senin (30/08/2021).
Dari jumlah responden sebanyak itu, yang ragu-ragu 8,5 persen. Sedangkan yang menolak divaksin sekitar 3,3 persen. Dari responden yang menyatakan bersedia divaksin baru terdapat 35,9 persen diantaranya sudah mendapatkan vaksin. Sementara 64,1 persen lainnya belum.
Dari jumlah 64,1 persen yang belum divaksin, lanjut dia, sebanyak 57,4 persen responden menyatakan belum divaksin karena belum mendapat kesempatan.
”Kemungkinan data ini menggambarkan ada persoalan vaksinasi anak yang belum merata di berbagai daerah di Indonesia,” jelasnya.
Alasan responden yang menyatakan bersedia divaksin itu sebanyak 47 persennya menyatakan keinginan vaksin agar tubuhnya memiliki antibodi. Sehingga, jika tertular gejalanya menjadi ringan.
Selanjutnya, sebanyak 25 persennya menyatakan ingin memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19. Sebanyak 24 persen menyatakan agar segera dapat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
”Pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini dinilai kurang efektif, serta susah untuk dimengerti,” terangnya.
Lalu, dua persen di antaranya karena dibujuk orang tuanya. Sedangkan dua persen sisanya menjawab lainnya.
”Jawaban lainnya itu, misalnya merasa vaksinasi merupakan kewajiban agar bisa bepergian ke mana saja. Ada juga yang menyatakan agar terus dapat bantuan sosial dari pemerintah,” urainya.
Alasan responden yang menyatakan belum bersedia divaksin sebanyak 30 persen. Mereka khawatir pada efek vaksin. Mereka merasa tidak perlu divaksin karena yang penting adalah menerapkan protokol kesehatan.
Kemudian, empat persen responden menjawab karena memiliki komorbid. Satu persen sedang isolasi mandiri. Delapan persen belum tiga bulan sejak dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sisanya belum mendapatkan kesempatan divaksin.
”Meskipun hanya terdapat 3,3 persen yang tidak bersedia divaksin, hal itu tetap perlu menjadi pertimbangan untuk ditindaklanjuti pemerintah,” saran dia. (rh/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: