Ketegasan Dr Aqua Dwipayana Tolak Sharing Komunikasi dan Motivasi Kurang dari 2 Jam Mendapat Apresiasi
Reporter:
agustiana|
Sabtu 28-08-2021,16:15 WIB
radartasik.com, SEMARANG - Memiliki jati diri yang kuat dan keberanian menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan dan standarisasi yang telah dibuat, membuat seseorang lebih dihargai orang lain.
Selain itu harus meyakini hal tersebut tidak akan mengurangi rezekinya.
Bahkan yang terjadi sebaliknya, makin banyak yang diperolehnya yang berasal dari berbagai penjuru mata angin dan datangnya tidak disangka-sangka.
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana telah membuktikan hal itu. Sejak lama secara konsisten menolak berbagai hal yang menurutnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkannya.
Diantaranya adalah Sharing Komunikasi dan Motivasi yang durasinya termasuk tanya-jawab kurang dari dua jam.
Sosok Dr Aqua dengan gerakan silaturahim yang digagas dan dipraktikkannya secara konsisten serta segenap aktivitasnya, banyak menuai atensi dan kekaguman dari banyak pihak. Konsistensi motivator ulung itu membantu sesama tanpa pamrih telah menginspirasi berbagai pihak untuk dapat mengikuti jejaknya.
Bahkan, sikap doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) itu yang tidak menjadikan uang atau materi sebagai orientasinya menorehkan catatan kekaguman tersendiri bagi seorang Kaspiyah, Kepala Audit Intern BRI Kota Semarang, Jawa Tengah.
Meski Dr Aqua dikenal sebagai motivator ulung dengan tarif sekitar Rp30 juta nett/jam, minimal dua jam pada setiap sesi atau Rp60 juta nett, pria dengan jejaring pertemanan yang luas itu tak menjadikan uang sebagai segalanya dan bahkan akan mempertanyakan ketika ia mendapatkan uang dalam jumlah besar tanpa tahu alasannya.
Kaspiyah yang rajin olahraga sepeda ini mengapresiasi ketegasan sikap Dr Aqua yang hanya mau Sharing Komunikasi dan Motivasi secara profesional minimal dua jam.
Kurang dari itu menolaknya karena meyakini pesertanya tidak akan mendapatkan banyak hal dari yang disampaikannya.
Selama menjadi pembicara profesional dan telah berbicara di depan ratusan ribu orang di 34 provinsi dan puluhan negara, Dr Aqua mensyaratkan bicara minimal dua jam termasuk sesi tanya-jawab kepada semua panitia yang mengundangnya.
Tujuannya agar seluruh peserta mendapatkan pengetahuan komunikasi dan motivasi yang optimal.
Jika hanya sekadar "pemanasan" saja, Dr Aqua berkenan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang durasinya kurang dari dua jam. Namun dia meyakini pesertanya tidak mendapatkan banyak dari yang disampaikannya.
"Tujuan utama Pak Aqua melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi adalah pada pemenuhan kepuasan batin, tidak sekedar mencari uang. Hal itu membuat Bapak tidak pernah ragu menolak pengundang yang tidak memenuhi persyaratan yang Pak Aqua tetapkan. Bapak dengan tenang dan tanpa beban melakukan semua itu dan sama sekali tidak merasa rugi karena acaranya batal. Saya kagum dengan ketegasan sikap Bapak tersebut," tutur Kaspiyah.
Selama ini telah banyak undangan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang ditolak Dr Aqua karena durasinya kurang dari dua jam.
Pengundangnya berbagai perusahaan besar termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pria asal Kota Padang, Sumatera Barat itu sangat bersyukur dan bahagia sekali bisa konsisten melakukan itu.
Meski berani bersikap tegas jika tidak sesuai dengan standar yang ditetapkannya, rezekinya terus mengalir. Bahkan sering mendapatkan berkali-kali lipat dari jumlah materi yang ditolaknya itu.
"Sejak saya pertama kali bertemu Pak Aqua pada 2016 di Banda Aceh sampai sekarang ini, saya melihat Bapak selalu konsisten melakukan berbagai kegiatan positif. Bahkan dari waktu ke waktu intensitasnya makin meningkat termasuk selama pandemi Covid-19 ini," kata Kaspiyah saat bertemu Dr Aqua di kantornya Jalan Teuku Umar 24 Semarang pada Selasa, 24 Agustus 2021 lalu.
Khawatir Hidup Susah
Konsistensi berbuat baik itu, lanjut pria yang hobi main golf tersebut, tidaklah mudah. Apalagi dalam kondisi sulit selama pandemi Covid-19.
Banyak orang yang mengkhawatirkan tidak mendapatkan rezeki sehingga ada sebagian yang kurang memperhatikan orang lain yang hidupnya susah.
Mereka, tambah Kaspiyah, terkesan menyelamatkan diri masing-masing. Khawatir hidupnya jadi susah. Apalagi tidak ada seorang pun yang mengetahui sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir.
"Saya amati kondisinya berbeda dengan Pak Aqua. Selama pandemi Covid-19 ini bapak semakin banyak berbagi pada sesama. Tidak hanya materi yang jumlahnya lumayan banyak, tetapi Pak Aqua juga menyemangati mereka dalam berbagai kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi," ujar Kaspiyah.
Selama mereka berinteraksi, Kaspiyah punya kesan mendalam yang positif pada Dr Aqua Dwipayana. Sampai sekarang masih terus diingatnya. Saat mereka bertemu di kantornya, Kaspiyah menyinggung kembali tentang itu.
Kejadiannya pada 2017 lalu. Ketika itu dia menjabat sebagai Wakil Pimpinan Wilayah Operasional BRI Palembang yang membawahi Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Jambi. Sedangkan Pimpinan Wilayahnya Edy Priyono.
Secara runtut Kaspiyah cerita kronologisnya. Mulai dari ide memberi sejumlah uang kepada Dr Aqua setelah Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kantor BRI Wilayah Palembang, saat pemberian, hingga pengembaliannya.
"Semua kejadian itu merupakan pelajaran dan pengalaman sangat berharga buat saya. Termasuk lebih mengenal Pak Aqua dan membuat saya makin kagum sama Bapak," ungkap Kaspiyah.
Saat Dr Aqua silaturahim ke kantornya di Palembang Edy sedang memimpin rapat penyaluran bantuan sosial dari pemerintah pusat kepada masyarakat yang berada di wilayah kerjanya. Banyak jajarannya yang hadir.
Atas saran Kaspiyah, Edy secara mendadak minta Dr Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi pada seluruh yang hadir. Permintaan itu dengan senang hati dipenuhi Dr Aqua. Selesai acara ketika mau pamit, Kaspiyah memberikan uang yang jumlahnya lumayan banyak.
"Pak Aqua terima kasih atas Sharing Komunikasi dan Motivasinya barusan. Sangat bermanfaat buat semua teman yang hadir. Ini ada titipan dari Pak Edy buat Bapak," tutur Kaspiyah kepada Dr Aqua sambil memberikan satu tas.
Karena mengira isinya souvenir yang ada tulisan BRI, Dr Aqua menerimanya. Saat dibuka di mobil, bapak dua anak itu kaget karena ternyata ada uang yang jumlahnya lumayan banyak.
Sempat Kaget
Dr Aqua langsung telefon Kaspiyah. Menyampaikan bahwa dirinya tidak berhak menerima uang itu sehingga minta nomor rekening Kaspiyah untuk mengembalikannya.
"Pak Kaspiyah mohon izin, saya minta maaf karena rasanya tidak berhak menerima uang tersebut. Tolong Bapak kirimkan nomor rekening Pak Kaspiyah untuk segera saya transferkan uangnya," kata Dr Aqua.
Meski sempat kaget, awalnya Kaspiyah menolak dengan alasan uang itu dari Edy. Namun setelah Dr Aqua mendesaknya, akhirnya mantan Kepala Audit Intern Wilayah Makassar dan Banda Aceh itu "menyerah" dan memberikan nomor rekeningnya.
Kemudian Dr Aqua hari itu juga langsung mentransferkan sejumlah uang yang ada dalam amplop tersebut. Sedangkan Kaspiyah melaporkannya kepada Edy.
"Mohon maaf Pak Aqua atas hal tersebut. Saya menjadi tidak enak sama Bapak. Tolong Bapak maklumi ya," tutur Kaspiyah waktu itu.
Belakangan saat mereka ketemu di Semarang, Kaspiyah menyampaikan bahwa ide memberikan honor kepada Dr Aqua atas Sharing Komunikasi dan Motivasi yang mendadak itu berasal dari dirinya.
Sebagai ucapan terima kasih karena telah mau berbagi ilmu, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman terutama tentang komunikasi. Edy mendukung usulan tersebut.
"Begitu tahu Pak Aqua tidak mau menerima uang itu, saya makin kagum sama Bapak. Kesimpulan saya, Pak Aqua adalah motivator hebat yang profesional dan memiliki prinsip yang kuat. Itu salah satunya yang membuat Bapak selalu dihargai banyak orang," tegas Kaspiyah.
Selama ini salah satu kekaguman Kaspiyah pada Dr Aqua adalah konsistensi motivator ulung itu membantu sesama tanpa pamrih. Semua itu menginsipirasi banyak orang termasuk dirinya bersama keluarga.
Selain itu Kaspiyah bersama istrinya Euis Yuliawati mengaku terinspirasi dengan gerakan sosial yang diinisiasi Dr Aqua dengan mengumrahkan banyak orang dari berbagai kalangan. Bahkan ada sebagian di antaranya yang tidak dikenal sebelumnya.
Keduanya kemudian memutuskan menjual asetnya untuk membiayai belasan saudaranya melaksanakan ibadah ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Semua yang diberangkatkan sangat bersyukur dan senang sekali.
"Meski kita jarang bertemu dan saya nyaris tidak pernah mengomentari semua tulisan yang setiap hari Pak Aqua kirimkan kepada anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan termasuk saya, namun saya membaca seluruhnya. Aktivitas sosial Bapak yang telah membiayai umrah ratusan orang sangat saya apresiasi. Bersama istri, saya mencontoh keteladan Pak Aqua tersebut," ujar Kaspiyah.
Dr Aqua sengaja menemui Kaspiyah untuk silaturahim. Mereka teman lama, sehingga saat berjumpa keduanya mengobrol akrab sekali.
Setiap mereka jumpa, Kaspiyah selalu mengutarakan perasaan "irinya" kepada Dr Aqua yang banyak melakukan aktivitas sosial termasuk telah membiayai umrah ratusan orang. Dalam hati bapak tiga anak itu bertekad untuk melakukan hal yang sama.
"Selama ini secara positif, saya iri kepada Pak Aqua. Berbagai kegiatan sosial yang bapak lakukan termasuk mengumrahkan ratusan orang telah membahagiakan banyak orang. Masya Allah... Saya sekeluarga ingin secara konsisten mencontohnya," ujar Kaspiyah serius.
Sejak 2017 lalu Dr Aqua telah membiayai ratusan orang umrah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagian orang yang diberangkatkan umrah tidak dikenalnya.
Uang untuk membiayai umrah itu diambil dari hasil penjualan buku "super best seller" karyanya yang berjudul "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi". Itu merupakan buku pertama dari buku Trilogi The Power of Silaturahim.
Dua buku lainnya yang dipasarkan mulai awal 2021 lalu dan juga "super best seller" berjudul "Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)" serta "Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama".
Sampai sekarang buku itu telah terjual sebanyak 32 ribu eksemplar. Editor kedua buku adalah dua wartawan senior yaitu Nurcholis MA Basyari dan Fuad Ariyanto.
Selain dari hasil penjualan buku "super best seller" berjudul "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi", dana untuk mengumrahkan ratusan orang itu diambil dari sebagian honor Dr Aqua sebagai pembicara profesional dan sumbangan para donatur yang umumnya teman akrab motivator kondang tersebut.
Buku "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi" diluncurkan pada Jumat, 15 April 2016 lalu bersamaan dengan promosi Doktor Komunikasi Aqua di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Bandung.
Awalnya ditulis dan diterbitkan dengan tujuan buat souvenir kegiatan tersebut.
Ternyata pesanan bukunya banyak sekali.
Sampai sekarang sudah delapan kali cetak sebanyak 160 ribu eksemplar. Setiap cetak 20 ribu eksemplar. Buku itu masuk kategori "super best seller".
Sebelum ujian terbuka itu, Dr Aqua sering menghadiri promosi doktor teman-temannya di berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Dari semua acara yang dihadirinya tidak ada satu pun souvenirnya yang menarik. Umumnya beli di toko dan dicap nama orang yang promosi doktor.
"Berdasarkan pengalaman itu, saya mau memberikan hadiah buku sebagai souvenir kepada seluruh tamu yang hadir. Saya ingin kesannya sesuatu banget, seperti jargon yang sering disampaikan penyanyi terkenal Syahrini," jelas Dr Aqua.
Wartawan senior yang telah banyak menulis Nurcholis MA Basyari membantu sepenuhnya penulisan buku itu dari awal hingga tuntas.
Untuk penyelesaiannya mereka nyaris tidak tidur selama tiga hari dua malam di rumah Yogyakarta milik Dr Aqua.
Meski harus kerja keras untuk menuntaskan buku itu, namun Dr Aqua sangat bersyukur.
Apalagi semua tamunya yang mencapai ratusan orang termasuk para jenderal TNI dan Polri puas dan senang menerima buku tersebut saat diberikan pada promosi doktornya.
Cetakan pertama buku itu sebanyak 20 ribu eksemplar. Dengan cepat, hanya hitungan bulan seluruhnya habis terjual. Seiring dengan itu penulis belasan buku yang sebagian "best seller" itu langsung meniatkan untuk menggunakan semua hasil penjualan bukunya buat berbagai kegiatan sosial terutama membiayai umrah banyak orang.
Dari buku "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi" lahirlah kemudian Gerakan Umrah The Power of Silaturahim (The POS) yang dibiayai dari hasil penjualan buku tersebut.
Ketua tetap rombongan umrahnya setiap tahun adalah Nurcholis.
"Mas Nurcholis yang juga asesor uji kompetensi wartawan tingkat nasional dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat sangat amanah, sehingga saya sekeluarga memberi kepercayaan kepada beliau sebagai ketua rombongan umrah The POS seumur hidup," ungkap Dr Aqua.
Bergulir sejak 2017, total jamaah The POS yang dipimpin Nurcholis itu hingga kini mencapai 167 orang.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-budaya, ekonomi, dan pekerjaan/profesi. Perinciannya POS I 2017 sebanyak 35 orang, POS II 2018 berjumlah 39 orang, POS III 2019 mencapai 50 orang, dan POS IV 2020 43 orang.
Jamaah POS IV sedianya berangkat ke Tanah Suci April 2020 lalu. Namun, keberangkatan jamaah POS IV teradang oleh pandemi Covid-19 sehingga tertunda entah sampai kapan.
Semoga saja pandemi ini cepat berakhir sehingga jamaah POS IV dapat segera menunaikan umrah ke Tanah Suci Mekah dan berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah.
Para peserta umrah gratis ini terdiri dari dua kriteria. Pertama, orang yang pernah berjasa pada Dr Aqua sekeluarga.
Antara lain teman SMA, teman kuliah S1 dan S3. Juga ada janda redakturnya di Harian Suara Indonesia, anak perusahaan Jawa Pos. Sopir, pembantu, dan orang yang pernah merawat ibunya ketika masih hidup.
Kedua, lanjut Dr Aqua, orang-orang yang selama ini bergiat di bidang agama, antara lain guru ngaji, marbot, dan pengurus masjid yang tidak punya kemampuan secara ekonomi, juga menjadi target dari program umrah gratis The POS.
Mereka berasal dari berbagai provinsi, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, seluruh Jawa, Bali, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Dr Aqua menambahkan saat ini dua buku "super best seller" karyanya yang berjudul "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi" serta "Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama" sedang persiapan cetak ulang. Masing-masing kesembilan dan kedua.
Pemesan kedua buku itu adalah Chief Executive Officer Paragon Technology and Innovation Salman Subakat. Perusahaan kosmetik raksasa yang terbesar di Indonesia.
Rencananya buku-buku itu akan diberikan kepada semua karyawan Paragon yang jumlahnya lebih dari 10 ribu orang dan para relasinya.
Pada dua buku tersebut akan ada Sambutan dari Salman dan cerita tentang keberhasilan Paragon Technology and Innovation yang selama ini memproduksi merek-merek unggulan antara lain Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri.
"Saya sangat berterima kasih kepada Mas Salman yang telah memesan buku-buku saya dalam jumlah banyak. Saya yakin manfaatnya besar sekali buat semua karyawan Paragon Technology and Innovation dan para relasi yang membaca kedua buku itu," ujar Dr Aqua.
Sepakat Berikan Hadiah
Kaspiyah menambahkan, setelah intens mengamati aktivitas sosial Dr Aqua terutama mengumrahkan ratusan orang, dalam hati dirinya bertekad untuk meneladaninya. Semua disesuaikan dengan kemampuannya.
Tulisan-tulisan yang sering dikirimkan Dr Aqua dibagikan kepada istri dan ketiga anaknya: Eva Lathifah Tyas Utami, Ranggaputra Imam Arif, dan Adinda Nurul Istiqomah. Tujuannya agar mereka belajar dari semua tulisan tersebut dan mengambil hikmahnya.
Khusus kepada istrinya, selain membagikan tulisan-tulisan, dia bercerita tentang kiprah Dr Aqua selama ini termasuk pada berbagai kegiatan sosial.
Sambil berdoa agar pasangannya itu tergugah hatinya untuk melakukan kegiatan serupa. Doa Kaspiyah dikabulkan Tuhan. Mereka sepakat untuk memberikan hadiah yang bermanfaat dunia dan akhirat buat saudara-saudaranya. Pilihannya adalah memberangkatkan mereka umrah.
"Untuk membiayai umrah tersebut kami menjuat beberapa aset. Melakukannya secara bertahap. Sampai sekarang sudah belasan orang yang kami umrahkan. Alhamdulillah," ujar Kaspiyah sambil mengucapkan syukur.
Pria ramah asal Cirebon itu melanjutkan pengalamannya saat mau mengumrahkan saudara-saudaranya. Waktu itu sudah mendaftar ke salah satu biro perjalanan umrah langganannya. Pelunasannya rencana dari bonus yang bakal diterimanya dari BRI.
Menjelang berangkat ternyata bonus yang diharapkannya belum keluar. Kaspiyah sempat kelabakan. Nyaris meminjam uang kepada atasannya untuk menutupi kekurangan biaya umrah tersebut.
Selain itu, ia juga menyampaikan hal itu kepada pemilik biro perjalanan umrah. Jawabannya memuat Kaspiyah tenang karena jika bonusnya belum keluar, kekurangan pembayarannya bisa dibayarkan belakangan sesudah bonusnya diterima.
"Allah SWT ternyata mendengarkan dan mengabulkan doa saya dan istri. Beberapa hari sebelum berangkat umrah bonus dari kantor keluar. Langsung saya lunasi kekurangan biaya umrahnya," tutur Kaspiyah sambil tertawa mengenang kejadian beberapa tahun lalu.
Saat berangkat umrah bersama saudara-saudaranya, Kaspiyah dan istri bisa melihat dan merasakan langsung kebahagiaan mereka.
Apalagi ada sebagian di antara mereka yang sebelumnya tidak pernah membayangkan bisa berdoa langsung di depan Kakbah di Mekkah dan merasakan ketenangan sholat lima waktu di masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
"Mereka semua yang kami umrahkan bersyukur dan bahagia. Sedangkan kami sekeluarga lebih bersyukur dan berbahagia sekali bisa melakukan itu. Saya dan istri berniat untuk dapat terus melakukan semua kegiatan positif tersebut," ungkap Kaspiyah.
Usaha Sendiri
Setelah puas berbicara di ruang kerjanya, Kaspiyah mengajak Dr Aqua ke rumah dinasnya. Hanya butuh waktu sekitar 10 menit dari kantornya.
Di rumahnya ketemu sama istri Kaspiyah dan anak keduanya, Ranggaputra Imam Arif yang Rabu pagi, 25 Agustus 2021 lalu bersama 2.845 orang lainnya mengikuti wisuda secara daring di Universitas Gadjah Mada (UGM). Rangga alumni dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Begitu tahu Rangga bakal diwisuda, spontan Dr Aqua memberikan hadiah jalan-jalan ke Bali dan sejumlah uang kepada anak kedua dari tiga bersaudara itu. Hal tersebut membuat Rangga dan kedua orangtuanya kaget.
"Sebagai apresiasi saya kepada Rangga maka setelah diwisuda, saya sekeluarga memberikan hadiah jalan-jalan ke Bali. Silakan diputuskan jadwalnya. Saya siapkan tiket pesawat pergi dan pulang serta menginap di hotel berbintang selama di sana," jelas Dr Aqua.
Mendengar itu, Rangga langsung merespon. "Alhamdulillah... Terima kasih banyak Om Aqua untuk semua hadiahnya. Nanti saya kabari jika sudah ada rencana ke Bali."
Selesai wisuda Rangga berencana mencari kerja dan mengusahakan untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan S2. Dia ingin terus menekuni di bidang ekonomi.
Targetnya kerja maksimal lima tahun. Setelah itu mau usaha sendiri. Sampai sekarang belum diputuskan bisnis yang mau ditekuninya.
"Mohon doakan ya Om Aqua agar semua rencana saya terwujud. Saya ingin suatu hari nanti punya bisnis sendiri sehingga bisa membuka lapangan kerja untuk banyak orang," ujar Rangga.
Sementara Kaspiyah dan istrinya menyampaikan terima kasih atas semua perhatian dan hadiah yang diberikan kepada Rangga. Mereka tidak menyangka anak laki-laki satu-satunya itu mendapat hadiah tersebut.
"Terima kasih banyak Pak Aqua atas perhatian dan semua motivasinya kepada Rangga. Bermanfaat sekali buat Rangga," pungkas Kaspiyah dan istrinya senada sambil tersenyum bahagia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: