Waduhhh.. Anggaran Perjalanan Dinas Pemkab Ciamis Rp45 M, Bandingkan!
Reporter:
andriansyah|
Sabtu 28-08-2021,16:00 WIB
radartasik.com, CIAMIS — Anggaran penanganan pandemi Covid-19 di Pemkab Ciamis disorot Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis. Pasalnya, anggaran besar yang digelontorkan kurang efektif dan efisiensi dalam realisasinya.
Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Ciamis Ilham Nur Suryana mengatakan, dalam proses formulasi kebijakan anggaran di masa pandemi, pemerintah daerah dihadapkan pada dua sisi. Di satu sisi punya keleluasaan untuk me-refocusing, di sisi lain pemerintah dihadapkan dengan prosedur administrasi pengelolaan keuangan negara yang sangat rumit.
“Dalam hal ini daya inovasi pemerintah daerah betul-betul diuji, sehingga refocusing anggaran yang dilakukan benar-benar efektif dan efisien,” ujarnya kepada Radar, Jumat (27/8/2021).
Kata dia, APBD merupakan otoritas pengendalian arah kebijakan daerah dalam mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang baik serta mempertahankan pendapatan fiskal daerah.
“Setelah kami melakukan pengamatan dan analisis terhadap dokumen realisasi anggaran penaganan Covid-19 pada tahun 2020 dan tahun 2021. Pendekatan analasis yang kami gunakan di antaranya, pendekatan analisi tren, pendekatan analisis per-komponen dan pendekatan analisis kepatuhan hukum,” kata dia, menjelaskan.
Menurut dia, berdasarkan beberapa pendekatan analisis tersebut, anggaran penanganan Covid-19 pada sektor belanja penanganan dampak kesehatan di Kabupaten Ciamis mengalami peningkatan. Mengingat tahun 2020, realisasi penanganan Covid-19 pada sektor kesehatan mencapai Rp.27.566.449.729 dari total anggaran Rp.140.621.141.688. Sedangkan tahun 2021 ditaksir sejumlah Rp 240 miliar lebih anggaran yang disiapkan.
“Kami lihat realisasi penanganan Covid-19 di Ciamis pada tahun 2020 lebih kepada dampak ekonominya. Itu terbukti dari realisasi anggaran yang mencapai Rp.87.354.747.450, lebih besar ketimbang penanganan dampak kesehatan senilai Rp.27.566.449.729,” ujar dia, menjelaskan.
Secara detail, kata dia, pada penanganan dampak ekonomi lebih didominasi oleh pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana melalui padat karya yang dikelola oleh DPMD senilai Rp.71.509.500.000.
Sementara itu, kata dia, pada tahun 2021 hanya dicantumkan dukungan belanja kesehatan. Artinya pengelolaan anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis belum efisien, karena masih ada belanja yang dianggap bukan menjadi prioritas dalam situasi sekarang.
“Misalnya kegiatan belanja tunjangan fungsional ASN pada Laporan APBD 2021 per-enam bulan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp.26.165.427.388 dan tunjangan PNS jumlah anggaran sebesar Rp.25.179.957.388. Ada juga belanja alat tulis kantor sebesar Rp.5.318.972.380 dan belanja modal jalan kabupaten dengan jumlah anggaran sebesar Rp.165.012.454.200,” kata dia.
“Kemudian belanja perjalanan dinas dalam kota jumlah anggaran Rp.45.755.033.457 lebih besar ketimbang belanja modal alat kedokteran dan laboratorium dengan jumlah anggaran Rp.25.909.039.913,” ujarnya.
Dalam situasi pandemi seperti sekarang, kata dia, kebutuhan kesehatan dan ekonomi masyarakat menengah ke bawah perlu diprioritaskan. Dalam rangka bersama-sama saling membantu untuk bisa mengatasi persoalan Covid-19 dan mengantisipasi ancaman krisisi ekonomi di kalangan masyarakat.
Kata Ilham, selanjutnya tantangan fiskal daerah di tahun yang akan datang, akan mengalami penurunan pendapatan jika tidak diantisipasi dengan berbagai pola dan strategi mitigasi risiko yang baik. Maka dari itu perlu adanya evaluasi dan perbaikan pengelolaan anggaran penanggulangan dan pencegahan Covid-19 untuk lebih mengutamakan virusnya terlebih dahulu sebelum pemulihan ekonomi.
“Strategi mitigasi risiko fiskal daerah yang konkret dalam rangka mempertahankan pendapatan dan ekonomi masyarakat Kabupaten Ciamis,” tuntasnya.
Saat dikonfirmasi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Ciamis H Kurniawan terkait anggaran pemerintah daerah yang dinilai belum efisien, khususnya dalam penanganan Covid-19, melalui sambungan teleponnya belum memberikan keterangan. “Saya lagi izin dulu kang,” pungkasnya. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: