PKBM Khoiru Ummah Rangkul Anak Punk Agar Dapat Layanan Pendidikan

PKBM Khoiru Ummah Rangkul Anak Punk Agar Dapat Layanan Pendidikan

radartasik.com, TASIK - Setiap warga negara mempunyai hak pendidikan, minimal 12 tahun. Hal ini sesuai Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.


Makanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Khoiru Ummah Kota Tasikmalaya merangkul atau memperhatikan anak dengan masalah termarjinalkan, seperti anak punk untuk mendapatkan hak pendidikan.

Ketua PKBM Khoiru Ummah Kota Tasikmalaya Hendayana SPdI mengatakan, sesuai dengan konstitusi Indonesia, setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan wajib belajar dari pendidikan di tingkat dasar hingga tingkat menengah atas. Oleh karenanya, ia merangkul anak punk agar mengikuti program wajib belajar 12 tahun.

“Kita tidak diskriminasi, makanya mengajak anak punk untuk mendapatkan layanan pendidikan secara baik dan layak,” katanya kepada Radar, Kamis (26/8/2021).

Dengan terselenggaranya pendidikan untuk anak punk tersebut, itu merupakan peran aktif PKBM Khoiru Ummah untuk memberikan keterampilan hidup dan wawasan bagi masyarakat.

“Setiap Rabu, 10 anak punk mengikuti pembelajaran dari paket B hingga C. Ternyata mereka rajin melaksanakan pembelajaran dan salat berjamaah,” ujarnya.

Lalu dalam pelaksanaan pembelajaran anak punk terpisah dari siswa umum. Hal itu agar mereka fokus dan benar-benar diperhatikan pelajaran. Salah satu tutor dari PKBM Khoiru Ummah adalah Iyan yang menjalankan kegiatan proses belajar-mengajar.

“Adanya pengkhususan ini bukan diskriminasi, namun agar fokus menerima pelajaran dari pukul 13.00 hingga selesai. Untuk paket C diberi 13 mata pelajaran dan paket B diberikan 10 mata pelajaran,” katanya.

Kemudian, sebagai bentuk perhatian, pihaknya akan melaksanakan pembinaan agar anak punk benar-benar berubah dan tidak kembali ke jalan lagi. Sudah merencanakan ada kerja sama dengan Satpol PP, Dinas Sosial dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Tasikmalaya.

“Kita juga kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk memberikan pemahaman kesehatan, tentang pencegahan dan bahaya HIV Aids,” ujarnya.

Ditambah mereka mendapatkan pendidikan karakter dengan pembiasaan penerapan ibadah dan pembekalan ilmu agama kepada anak punk. “Dengan adanya cara pembinaan dan pelayanan pendidikan tersebut, semoga mereka bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi lingkungan dan sesama,” katanya.

Hendayana mengatakan, ketika PKBM memiliki kepedulian dan tanggung jawab seperti itu, dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang maju dan unggul. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: