Proyek Infrastruktur di RSUD Kota Tasik, Begini Kata Dewan..

Proyek Infrastruktur di RSUD Kota Tasik, Begini Kata Dewan..

radartasik.com, TAWANG — Kegiatan pengadaan alat kesehatan dan infrastruktur di RSUD dr Soekardjo diharapkan tidak menambah ironi sosial di tengah masyarakat. Sebab, di musim serba sulit ini sensitivitas berbagai pihak mengatrol daya kritis berbagai elemen dalam mengawasi kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya.


Seperti yang diutarakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam. Beberapa waktu lalu pihaknya mengevaluasi kinerja rumah sakit berplat merah, dimana tahun ini terdapat kegiatan dengan total anggaran mencapai Rp 156 miliar.

Namun, kata dia, sampai saat ini belum terlihat progres pelaksanaannya. ”Berdasarkan evaluasi kemarin, di rumah sakit itu rencananya ada kegiatan pengadaan ruang Modular Operating Teathre (MOT) sebanyak 11 unit kamar bedah. Kemudian pengadaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), pembangunan gedung poli berlantai 3 serta pengadaan alat kesehatan lainnya dengan total Rp 156 miliar,” papar Dede kepada Radar, Rabu (25/8/2021).

Menurut ia, saat evaluasi terakhir, pihak RSUD menyebut proses pengadaan seluruh kegiatan itu akan berproses lelang dalam waktu dekat. Meski saat dicek pihaknya belum menemukan informasi pelelangan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). “Mereka mengatakan sedang diproses untuk segera lelang, tapi belum kelihatan. Kita mendorong kalau ini mau dieksekusi mohon lakukan percepatan mengingat waktu tahun anggaran terus berangsur menjelang akhir tahun,” tuturnya.

Politisi PKS itu mengaku khawatir, kegiatan pengadaan alkes dan pembangunan semacam tidak terukur. Pihaknya sudah merekomendasikan supaya pelaksanaan tahapan pengadaan bisa ditempuh prosedural dan tertib, supaya tidak ada persoalan di kemudian hari.

“Sebab anggarannya signifikan, maka harus profesional jangan sampai prosedur ada yang terlewati, seperti kegiatan lain yang sudah-sudah,” tegas Dede.

Kemudian, lanjut dia, dari sisi waktu pelaksanaan harus diperhitungkan secara serius. Sebab, kegiatan yang bersumber dari anggaran murni tahun 2021 itu, belum terlihat progresnya sampai menjelang akhir Agustus ini.

“Termasuk harus diantisipasi, kegiatan-kegiatan berskala besar tentu akan menjadi sorotan publik, apalagi di situasi saat ini yang serba sulit,” keluhnya.

Dede mengulas sejumlah kegiatan infrastruktur atau pengadaan berskala besar belakangan ini kerap di soal. Mulai dari pendirian gedung promosi di Kompleks Pusat Pengembangan Industri Kerajinan (PPIK) di Jalan Mashudi senilai Rp 8 miliar, Dinas Kesehatan (Dinkes) membangun gudang farmasi Rp 5,5 miliar. “Di sisi lain, dari alokasi dana Covid-19 dengan total Rp 75 miliar, tidak ada sepeser pun digunakan untuk jaring pengaman sosial (JPS). Bagaimana publik tidak reaktif, pemerintah seolah memprioritaskan membangun, sementara apa yang dibutuhkan publik malah tidak diantisipasi,” papar dia.

Otomatis, lanjut Dede, ketika alokasi infrastruktur dan proyek pengadaan berskala besar tidak berjalan sebagaimana mestinya bakal menjadi bulan-bulanan sorotan. Bahkan kritik keras dari beragam pihak, ketika aspek sosial tidak terperhatikan.

“Saya sudah tekankan, bahkan bersuara lantang ke eksekutif kenapa JPS tidak dianggarkan, ini ironi. Akan ditambah ironi ketika proyek-proyek besar itu malah berjalan tidak sesuai harapan,” khawatir Dede.

Terpisah, Koordinator Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi meminta proses pelaksanaan pengadaan alkes dan infrastruktur di RSUD tersebut bisa berjalan sesuai harapan. Selain dana yang dikucurkan bersumber dari pusat dan harus dipertanggungjawabkan dengan baik. Output kegiatan bernilai ratusan miliar itu untuk masyarakat yang melakukan pengobatan atau perawatan medis.

“Jadi ini harus diperhatikan dengan serius, silakan siapa pun pelaksanannya mohon ditempuh dengan tertib dan berjalan secara ideal,” harap dia.

Ia berpesan RSUD bisa mengawal serius proses pelaksanaannya. Termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya yang pada struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) baru, turut andil dalam mengoordinatori kinerja rumah sakit.

“Ini perlu diperhatikan, dinas terkait juga mesti memastikan pelaksanaannya sesuai harapan. Bukan uang sedikit, dan itu bantuan tidak dianggarkan dari APBD kita,” ujar Muslim.

Sebelumnya diberitakan, Direktur RSUD dr Soekardjo, dr H Wasisto Hidayat MKEs menjelaskan beberapa waktu lalu pihaknya rampung mengurug gedung poli lama di kompleks rumah sakit. Sehingga, dalam waktu dekat ini, rencananya dibangun gedung 3 lantai yang menyediakan layanan poli lengkap berbagai jenis kesehatan.

“Ini sedang berproses, kami menargetkan selama 4 bulan pembangunannya tuntas akhir tahun ini,” kata Wasisto usai rapat kerja di DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (9/8/2021).

Tidak hanya gedung berlantai 3, kata Wasisto, dengan beragam layanan poli. Rumah sakit daerah ini juga menyiapkan kamar bedah canggih di tahun yang sama yakni Modular Operating Theatre (MOT), dimana ruang operasi tersebut bekerja secara terintegrasi dalam satu kontrol panel.

Sehingga membuat proses operasi lebih efektif dan efisien, yang terjamin kesterilannya dalam mengurangi risiko paparan infeksi pada peralatan di ruang bedah tersebut. “Saat ini, dari 7 kamar operasi, kita hanya memiliki 1 saja yang MOT. Alhamdulillah di tahun ini kami mendapat bantuan untuk mendirikan 11 ruangan operasi dengan sistem MOT. Alhamdulillah, ini menjadi satu-satunya layanan di Kota Tasikmalaya yang hanya ada di RSUD dr Soekardjo,” tuturnya.

Sejauh ini, lanjut dia, proses pembangunan dan pengadaan peralatan medis itu masih ditempuh. Terdapat sejumlah tahapan administratif dan analisa penghitungan dari Inspektorat, mengingat program tersebut sangatlah penting dan perlu dikawal bersama.

Pihaknya meminta semua pihak untuk mendorong pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan pengadaan alat medis tersebut. Supaya pelayanan di rumah sakit milik daerah ini semakin prima, dengan adanya dukungan anggaran baik dari pemerintah pusat, provinsi mau pun daerah.

“Ini semata untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Kami berharap dukungan dari semua pihak agar realisasi program ini berjalan lancar, sehingga di tahun mendatang semua bisa dioptimalkan dalam melayani kebutuhan pasien,” harapnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: