Penertiban PKL Cihideung, Belum Ada Solusi Soal Gerobak

Penertiban PKL Cihideung, Belum Ada Solusi Soal Gerobak

radartasik.com, CIHIDEUNG — Pemerintah Kota Tasikmalaya seyogianya tidak sulit menemukan solusi dari persoalan gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Cihideung. Asalkan, penataan kawasan tersebut dilakukan secara serius.


Sekretaris Karangtaruna Kota Tasikmalaya Arief Abdul Rohman mengatakan bahwa dukungan warga sekitar dan kesiapan dari PKL menunjukkan opini positif soal penataan Cihideung. Seharusnya, hal ini jadi semangat untuk pemerintah melakukan penataan secara optimal. “Berarti kan semua pihak sudah sepakat soal penataan di jalan Cihideung,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (25/8/2021).

Kondisi ini, menurutnya jangan disia-siakan hanya karena kebingungan mencari tempat penampungan gerobak. Jika memang serius, menurutnya persoalan itu tidak akan sulit untuk diatasi.

“Asalkan serius (kepala dinas, Red) tidak akan sulit,” terangnya.

Lanjut Arief, Dinas KUMKM Perindag seharusnya meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam hal penataan Jalan Cihideung itu. Karena pada prinsipnya, program tersebut melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Kalau tidak berkolaborasi dengan dinas lain, ya pusing sendiri,” katanya.

Dalam hal ini Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) bisa dilibatkan. Supaya bisa dideteksi lahan milik pemerintah di sekitar lokasi yang memungkinkan jadi tempat penampungan. “Kalau masih lahan pemerintah kan lebih mudah,” ujarnya.

Selain itu, bisa juga memanfaatkan jalur-jalur mati di malam hari sebagai tempat penyimpanan. Hal ini bisa dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan yang memahami situasi lalu lintas. “Misal di dekat Matahari, dulu kan PKL pernah menyimpan barangnya di situ,” katanya.

Terkait sebagian PKL yang kondisinya sudah berumur dan juga perempuan, menurutnya bisa memanfaatkan tenaga orang lain. Khususnya memberdayakan warga sekitar untuk membantu mengangkut dagangannya dengan konsekuensi memberi upah.

“Memang harus sedikit berkorban materi, tapi dengan begitu keberadaan PKL jadi memberi manfaat ekonomi untuk warga sekitar,” tuturnya.

Terkait penataan ini, Ketua RW 4 Kelurahan Yudanagara Baban Sobandi menjelaskan warga tidak bermasalah dengan keberadaan PKL di jalan Cihideung. Terlebih kondisi itu sudah sejak puluhan tahun yang lalu. “Kami tidak masalah ada PKL di sana, tapi pemerintah harus menata dengan baik,” terangnya.

Di sisi lain, Pengurus PKL Cihideung Adang Sutiawan mengatakan bahwa menata lapaknya supaya rapi dan bersih sudah dia gembor-gemborkan kepada anggotanya. Langkah pemerintah di tambah dengan sikap warga sekitar dia nilai sebagai pengingat. “Karena memang sudah seharusnya bersih dan rapi,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan. Pemerintah Kota Tasikmalaya belum bisa memberikan solusi pasti untuk penempatan gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Cihideung. Hal ini berkaitan keharusan pedagang memindahkan gerobaknya.

Sebagaimana kondisi di lapangan, masyarakat menuntut pemerintah untuk memastikan penataan Jalan Cihideung secara maksimal. Di sisi lain, pedagang pun siap untuk mensterilkan jalur tersebut setelah selesai berjualan dengan catatan harus ada tempat penampungan barang.

Namun, Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam hal ini Dinas KUMKM Perindag belum punya solusi yang pasti untuk persoalan tersebut. Sehingga pedagang masih menempatkan gerobaknya di bahu Jalan Cihideung.

Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya H M Firmansyah mengaku masih belum bisa memberikan jawaban soal tempat penampungan sementara. Namun pihaknya akan mengkaji dan membahas persoalan tersebut. “Nanti kita cari alternatif-alternatifnya,” ungkap kepada Radar, Selasa (24/8/2021).

Saat ini, pihaknya lebih fokus pada klarifikasi agar PKL yang bukan penerima gerobak di tahun 2015. Sebagaimana diketahui, ada 115 pedagang dengan gerobak hasil pindah tangan. “Kita akan klarifikasi satu persatu,” ujarnya.

Menurut Firman, mereka sebelumnya sudah menjadi pedagang. Entah karena jual beli atau pemberian, gerobak itu bisa ada di tangannya. “Gerobaknya boleh diambil, tapi harus kembali ke tempat jualan asalnya,” terangnya.

Ketika jumlah PKL yang akan ditata di Jalan Cihideung sudah sedikit, penataan akan lebih leluasa. Termasuk dalam hal solusi tempat penampungan barang dagangan mereka. “Kalau jumlahnya tidak terlalu banyak, bisa lebih mudah mencari tempat yang representatifnya,” katanya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: