Pedagang di Pamongkoran Merasa Dianaktirikan Pemerintah, Tak Pernah Dapat Bantuan

Pedagang di Pamongkoran Merasa Dianaktirikan Pemerintah, Tak Pernah Dapat Bantuan

radartasik.com, KOTA BANJAR - Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban pedagang Pamongkoran Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar mengaku merasa dianaktirikan. 

Lantaran, pedagang yang ada di kawasan Pamongkoran belum ada yang mendapat bantuan Jaringan Pengaman Ekonomi (JPE) dari pemerintah. 

"Terus terang kami iri dengan saudara-saudara ya, dikatakan pedagang kaki lima, ko diperlakukan istimewa. Sementara kita tidak," kata Dadang perwakilan Paguyuban Pedangan Pamongkoran Dadang kepada wartawan, Sabtu (14/08/21). 

Diakuinya, mereka (PKL, red) dibantu permodalan untuk menjaga kelanjutan usahanya agar tetap berjalan, terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini.

"Sementara kami, sampai saat ini merasa belum ada titik terang kapan memperoleh hak yang sama," tegasnya. 

Kata dia, berbeda paguyuban pedagang yang ada di alun-alun kota Banjar dan Tamkot Lapang Bhakti. Mereka sudah mendapatkan bantuan JPE dari pemerintah. 

"Kewajiban dan hak kami sama untuk kota Banjar. Tapi kenapa perlakuan seperti ini yg kami terima. Mudah-mudahan, ada perhatian juga ke kami," jelasnya.

Terpisah, Kabid UMKM Dinas KUKMP Kota Banjar Tatang Nugraha mengaku semua pelaku usaha atau pedagang diperlakukan yang sama, tidak ada perbedaan sama sekali. 

"Untuk saat ini, terkendala anggaran yang terbatas. Mereka yang dapat JPE lebih diprioritaskan bagi yang usahanya terdampak penutupan saat awal PPKM," jelasnya. 

Lanjut dia, pedagang di kawasan pamongkoran tidak dilakukan penutupan sejak awal PPKM. 

Dan sebagian telah tercover oleh BPUM dari pemerintah pusat. 

"Kami juga berharap program selanjutnya Pemerintah dapat menambah anggaran yang lebih. Yang diperuntukkan bagi UMKM lainnya yang belum terakomodir bantuan JPE," ujarnya. 

(anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: