Pejabat Direktorat Jenderal Pajak Resmi Ditahan KPK

Pejabat Direktorat Jenderal Pajak Resmi Ditahan KPK

Radartasik.com, JAKARTA — Mantan Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Dadan Ramdani (DR) resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (13/08/2021).

KPK telah menetapkan Dadan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan tahun 2017 pada DJP seiring ditingkatkannya status perkara ke tahap penyidikan pada Februari 2021. Dadan bakal ditahan selama 20 hari ke depan.

”Untuk kepentingan penyidikan pada hari ini dilakukan upaya paksa penahanan oleh tim penyidik untuk selama 20 hari ke depan terhitung sejak tanggal 13 Agustus sampai 1 September 2021,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Jumat (13/8).

Ghufron mengungkapkan Dadan bakal ditahan selama 20 hari di Rutan Kavling C1 Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta.

”Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan KPK, para tersangka akan dilakukan isolasi mandiri di rutan KPK kavling C1 pada Gedung ACLC,” jelas Ghufron.

Diketahui, KPK menetapkan enam tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji terkait dengan pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan tahun 2017 pada Direktorat Jenderal Pajak.

KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara penurunan nilai pajak ini ke penyidikan pada Februari 2021. Pengumuman tersangka sendiri dilakukan pada Selasa 4 Mei 2021.

Keenam tersangka tersebut yaitu Angin Prayitno Aji (APA) selaku Direktur Pemeriksaan dan Penagihan pada Direktorat Jenderal Pajak tahun 2016-2019, Dadan Ramdani (DR) selaku Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan pada Direktorat Jenderal Pajak.

Kemudian Ryan Ahmad Ronas (RAR) dan Aulia Imran Maghribi (AIM) selaku konsultan pajak PT Gunung Madu Plantations, Veronika Lindawati (VL) selaku kuasa wajib pajak PT Bank Pan Indonesia atau Bank Panin, dan Agus Susetyo (AS) selaku konsultan pemeriksaan pajak PT Jhonlin Baratama.

Angin selaku Direktur Pemeriksaan dan Penagihan pada Direktorat Jenderal Pajak diduga telah menyetujui dan mengakomodir jumlah kewajiban pembayaran pajak yang disesuaikan dengan keinginan dari wajib pajak atau pihak yang mewakili wajib pajak.

Perlu diketahui, Angin dan Dadan waktu itu sedang melakukan pemeriksaan pajak terhadap tiga wajib pajak, yaitu PT GMP (Gunung Madu Plantations) untuk tahun pajak 2016, PT BPI Tbk (Bank PAN Indonesia) untuk tahun pajak 2016, dan PT JB (Jhonlin Baratama) untuk tahun pajak 2016 dan 2017.

Atas jasa penyesuaian kewajiban pajak tersebut, Angin dan Dadan menerima suap sebesar Rp 15 miliar dari PT GMP, 500.000 dolar Singapura dari Bank Panin dari total komitmen senilai Rp 25 miliar, dan 3 juta dolar Singapura dari PT Jhonlin Baratama. (riz/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: