Terminal Tipe A Kota Tasik Makin Terpuruk
Reporter:
syindi|
Sabtu 07-08-2021,14:30 WIB
RADARTASIK.COM, INDIHIANG — Sebelum datangnya wabah Covid-19, Terminal Tipe A Indihiang tidak banyak dimanfaatkan oleh awak angkutan juga penumpangnya. Di masa pandemi ini kondisinya lebih sepi lagi, karena mobilitas masyarakat menurun.
Kepala Terminal Tipa A Indihiang, Jenny Maria Wirandani menjelaskan mengatakan bahwa penurunan memang terjadi. Namun menurutnya tidak begitu signifikan di banding sebelum pandemi. “Kan tahu sendiri, sebelum pandemi juga memang sepi,” ujarnya kepada Radar.
Disebutkannya, di waktu normal para penumpang bus yang berangkat dari terminal sekitar 400 sampai 800 orang dalam sehari. Sementara saat ini dalam sehari penumpang yang berangkat dari terminal berkisar 400 sampai 550 orang saja. “Kalau penurunan memang ada, tapi tidak begitu signifikan sampai penurunan lebih dari 50 persen,” terangnya.
Beda halnya dengan saat PPKM darurat di mana pihaknya menyarankan awak angkutan membatalkan pemberangkatan. Pasalnya mereka dinilai tidak memenuhi syarat untuk beroperasi. “Ada yang tidak bisa menunjukkan vaksin, ada juga yang tidak bisa menunjukkan hasil swab,” tuturnya.
Disinggung masih adanya bus yang beroperasi di masa PPKM darurat, pihaknya mengaku hal itu sudah di luar kewenangan terminal. Yang pasti, dia sudah mengarahkan mereka untuk kembali ke garasi. “Kan kita juga enggak bisa terus mengikuti mereka,” katanya.
Namun demikian, pada prinsipnya dia selalu menekankan kepada awak angkutan dan para penumpang untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal ini guna menekan potensi penularan selama perjalanan. “Tapi kalau dari segi jumlah penumpang, rata-rata di bawah 50 persen karena memang penumpangnya sepi,” ujarnya.
Dengan meredanya situasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya, di harapkan menjadi awal yang baik. Jangan sampai penambahan kasus kembali melonjak yang membuat pembatasan bisa diperketat lagi. “Makanya kami selalu mengingatkan para penumpang di lingkungan terminal, karena masih saja ada yang tidak pakai masker,” tuturnya.
Salah seorang pedagang di terminal, Didah (40) salah seorang pedagang mengatakan semakin sepinya terminal berpengaruh pada penghasilannya. Dia berharap pemerintah tidak banyak membatasi mobilitas warga. “Hari-hari biasa sudah sepi, apalagi sekarang tambah sepi,” katanya.
(rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: