SMK NU Kota Tasik Raih Juara 2 Lomba LKS Web Design 2021 se-Jabar

SMK NU Kota Tasik Raih Juara 2 Lomba LKS Web Design 2021 se-Jabar

KOTA TASIK - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya sukses meraih prestasi yang membagakan di tingkat Provinsi Jawa Barat.

SMK ini mendapat prestasi juara 2 Lomba Kompetensi Siswa Web Disign 2021 tingkat Jawa Barat (Jabar) yang dilaksanakan awal Agustus lalu. 

LKS Web Disign 2021 ini dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) yang diikuti oleh perwakilan siswa dari SMK NU Kota Tasikmalaya bernama Pepi, kelas XII. 

"Alhamdulillah kami dalam kategori presentasi dapat juara dua LKS Web Design 2021 yang dilaksanakan secara daring di laboratorium sekolah," ujar Kepala SMK NU Kota Tasik, Aceng Mubarok kepada wartawan, Jumat (06/08/21).

Terang dia, capaian tersebut merupakan prestasi yang membanggakan pihak sekolah terlebih SMK NU Kota Tasik dalam dua tahun terakhir terpilih sebagai SMK COE (Center Of Excellence) dari pemerintah pusat.

"Program COE ini merupakan program kesekian dari program revitalisasi SMK atau penguatan SMK, karena selama ini pernah dituding SMK lebih rendah di Jawa Barat sebagai penyumbang pengangguran," terangnya. 

Ia menjabarkan, karena hal itu pemerintah menaikkan status pengelolaan SMK vokasi dengan sebuah dirjen baru yakni  setingkat Eselon 1. 

Melalui program yang bernama COE, yang rencananya seribu SMKzl, tapi untuk tahap pertama baru diikuti oleh 400 SMK. 

"Alhamdulillah, SMK NU dari sekian sekolah di Jawa Barat dan hanya 2 sekolah di Kota Tasik yang ditunjuk untuk menjadi center of excellent di mana salah satunya adalah bagaimana manggabungkan kurikulum sekolah dengan dunia industri atau produksi sehingga lulusannya yang dihasilkan siap bekerja di industri," bebernya. 

Di samping itu, program COE ini juga untuk memupuk kekuatan soft skill sehingga siswa selalu berkarya dan berwirausaha serta mampu bekerja di dunia industri. 

"Alhamdulillah seiring dengan perubahan yang ditinjau ulang oleh pemerintah dan karena kapasitasnya diperluas, maka pemerintah menggulirkan kembali program SMK pusat keunggulan atau SMK PK," imbuhnya.

"Semua SMK yang berhasil melaksanakan tugasnya dalam tahun 2020, maka ditunjuk kembali menjadi SMK PK termasuk SMK NU," tambahnya. 

Jelas dia, program ini konsen terhadap pelatihan dan pembinaan kurikulum. 

Pihaknya terus berinovasi dan berikhtiar untuk melakukan perbaikan dan kurikulum pembelajaran. 

"Alhamdulillah kami tidak menunggu lama, ketika kami dinobatkan sebagai SMK COE, siswa kami ada yang berprestasi di tingkat kota maupun provinsi dalam. LKS Web Design," jelasnya.

Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMK NU, Nizar Suryadi menuturkan, di masa pandemi ini sebenarnya hampir semua sekolah juga kebingungan untuk mencari solusi dan mencari pola bagaimana untuk mendapatkan sebuah pola yang baik agar siswa tetap berkreasi dan berinovasi. 

"Dari awal pandemi sebenarnya kita dari SMK NU sudah menerapkan pola pembagian jadwal pelajaran dengan sistem blok. Dan pembagian untuk yang normatif dan adaptif itu dilakukan secara daring melalui LMS dan melalui Google Meet dan sebagainya," tuturnya.

Tetapi untuk pelajaran produktif khususnya di perangkat lunak itu dilakukan secara luring dengan protokol kesehatan yang sangat sangat ketat. 

"Karena kita ketahui dengan adanya pandemi ini dengan berkerumun itu menjadi sebuah penyebara virus," katanya.

Jelas dia, pihaknya membagi dari satu Minggu itu siswa dibagi menjadi tiga kelompok, sehingga hanya hanya sekitar 30 persen yang masuk ke sekolah untuk pembelajaran praktik. 

"Satu kelompok paling empat siswa itu pun ruangnya terpisah. Hanya saja guru harus melakukan sampai tiga kali dalam sehari, yakni pagi, siang, dan sore sesuai jadwal praktik siswa," jelasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: