Ibu Hamil di Zona Merah Prioritas Vaksinasi

Ibu Hamil di Zona Merah Prioritas Vaksinasi

radartasik.com, CIPEDES - Sejak tanggal 2 Agustus 2021, ibu hamil sudah dapat divaksinasi. Namun, prioritas pada daerah risiko tinggi alias zona merah. Ini setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.01/I/2007/2021 Tentang Vaksinasi Covid-19 khusus ibu hamil. Penyesuaian skrining diperlukan dalam pelaksanaan vaksinasi.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat melalui Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) dr Asep Hendra mengatakan dalam SE tersebut vaksin yang dapat digunakan untuk ibu hamil ini adalah vaksin Pfizer, Moderna dan Sinovac.

”Pemberian dosis pertama vaksinasi Covid -19 tersebut dimulai pada trimester kedua kehamilan. Untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin,” kata Asep kepada Radar, Rabu (4/8/2021).

Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil, kata Asep, dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Yakni menggunakan format skrining pada kartu kendali untuk ibu hamil.

Selain ibu hamil, vaksinasi mulai dilakukan dengan sasaran kelompok usia remaja. Berdasarkan analisa, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menargetkan 73.849 reA­maja unA­A­tuk disuntik vaksin.

Sebagaimana kebijakan dan analisa pemerintah, vaksinasi ini dilakukan sebagai upaya menekan efek dari wabah Covid-19. Meskipun potensi tertular masih ada, namun risiko kerusakan pada tubuh menjadi lebih kecil.

Sebelumnya, sasaran vaksin hanya untuk kelompok dewasa sampai lansia saja. Seiring penelitian medis, kelompok remaja usia 12 tahun ke atas sudah bisa menjalani vaksinasi.

Asep menerangkan vaksinasi remaja sudah mulai berjalan. Pihaknya berharap upaya tersebut bisa berjalan dengan lancar. “Ya, vaksinasi remaja sudah berjalan,” ungkapnya.

Dari segi kondisi tubuh, kelompok remaja lebih fit untuk menjalani vaksinasi. Beda halnya dengan lansia yang sebagian memiliki penyakit tertentu dan tidak bisa mendapat suntikan vaksin.

Meski demikian, dalam proses vaksinasi pihaknya tetap melakukan pemeriksaan kondisi tubuh. Dari mulai suhu sampai tekanan darah guna memastikan fisik mereka siap divaksin. “Setelah penyuntikan pun kita lakukan observasi sekitar setengah jam,” terangnya.

Untuk para orang tua atau remaja yang ingin segera divaksin, bisa langsung minta ke puskesmas. Pasalnya pelayanan vaksinasi tidak terpusat di Kantor Dinas Kesehatan. “Jadi lebih dekat kan kalau ke Puskesmas,” tuturnya.

Sejauh ini antusias vaksinasi kelompok remaja terbilang lebih tinggi. Bukan hanya dari anaknya, namun juga para orang tuanya. “Animonya kita lihat lebih tinggi dari kelompok dewasa,” katanya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: