Chen Long Berpeluang Samai Rekor Seniornya

Chen Long Berpeluang Samai Rekor Seniornya

Radartasik.com, TOKYO — Tunggal putra peringkat enam dunia asal China Chen Long makin mendekati prestasi yang pernah dicapai seniornya, Lin Dan, pada ajang olimpiade.

Lin Dan meraih dua medali emas secara beruntun dalam dua olimpiade. Emas pertama ia persembahkan untuk negaranya pada Olimpiade Beijing, China, tahun 2008. Saat itu ia menumbangkan Lee Chong Wei dari Malaysia.

Pemain dengan kekuatan tangan kidal ini memboyong medali emas kedua pada Olimpiade 2012 di London, Inggris. Ia kembali menundukkan Lee Chong Wei (Malaysia) dalam babak final kala itu.

Nah, Chen Long yang merupakan junior dari Lin Dan meneruskan tradisi medali emas pada Olimpiade Rio De Janeiro tahun 2016. Ia melibas Lee Chong Wei (Malaysia) pada laga final waktu itu.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Jepang, pemain berusia 32 tahun lolos ke babak final dan berpotensi kembali meraih emas.

Ia memastikan tiket final setelah menekuk pemain Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada semifinal cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Minggu (01/08/2021). Long memukul Ginting dua gim langsung (21-16 dan 21-11).

Setelah meraih emas Rio 2016, Chen sempat tenggelam di bawah bayang-bayang pemain seperti Kento Momota (Jepang), Chou Tien Chen (Taiwan), dan Viktor Axelsen (Denmark). Bahkan, dengan Ginting, dia sering kalah.

Namun, dengan taktik super di perempat final, ia menyingkirkan Chou Tien Chen. Di semifinal tadi siang WIB, Chen Long melumat Ginting. Ini final kedua olimpiade beruntun bagi Long.

Menghadapi Ginting pada laga siang tadi, Long tampil dengan performa yang luar biasa. Pertahanannya sangat kokoh, kontrol dan kepintarannya mengukur angin memaksa Ginting sering melakukan kesalahan sendiri.

”Saya sangat senang bisa masuk ke final karena itu adalah panggung impian semua atlet bulu tangkis. Jadi saya berharap dapat mengekspresikan diri saya ini besok. Sekarang saya mau beristirahat dulu,” kata Chen.

Sedangkan calon lawan Long besok hari adalah Viktor Axelsen. Ia lolos ke final setelah menghentikan mimpi pemain Guatemala Kevin Cordon.

”Saya belum bisa menikmati kemenangan ini. Medali perak sudah aman, tetapi saya mengincar emas. Saya ingin lebih dari sekadar final. Ini (lolos ke final) tidak cukup bagi saya,” kata Axelsen. (bwf/jpnn/lan) 

Daftar Tunggal Putra Juara Olimpiade

Barcelona 1992
Emas       - Alan Budikusuma (Indonesia)
Perak       - Ardy Wiranata (Indonesia)
Perunggu - Thomas Stuer Lauridesen (Denmark) & Hermawan Susanto (Indonesia)

Atlanta 1996 
Emas       — Paul Erik Hoyer Larsen (Denmark)
Perak       — Dong Jiong (China)
Perunggu — Rashid Sidek (Malaysia)

Sydney 2000
Emas       — Ji Xinpeng (China)
Perak       — Hendrawan (Indonesia)
Perunggu — Xia Xuanze (China)

Athens 2004
Emas       — Taufik Hidayat (Indonesia)
Perak       — Shon Seung Mo (Korea)
Perunggu — Sony Dwi Kuncoro (Indonesia)

Beijing 2008
Emas       — Lin Dan (China)
Perak       — Lee Chong Wei (Malaysia)
Perunggu — Chen Jin (China)

London 2012
Emas       — Lin Dan (China)
Perak       — Lee Chong Wei (Malaysia)
Perunggu — Chen Long (China)

Rio De Janeiro 2016
Emas       — Chen Long (China)
Perak       — Lee Chong Wei (Malaysia)
Perunggu — Viktor Axelsen (Denmark)

Tokyo 2020
Emas ?
Perak ?
Perunggu ?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: