Kota Tasik Tertinggi Ketiga di Jabar Soal Kematian Pasien Covid-19

Kota Tasik Tertinggi Ketiga di Jabar Soal Kematian Pasien Covid-19

radartasik.com, KOTA TASIK - Tingginya angka kasus kematian pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya menempatkan Kota Tasik sebagai daerah tertinggi ketiga di Jawa Barat.

Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, sejak pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tanggal 3 Juli 2021, posisi Kota Tasik di tiga besar kasus kematian pasien covid -19, terbanyak se-Jawa Barat dimana angka kematiannya diatas tiga persen.

Menurit Ivan, berdadarkan data yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya bahwa angka kematian itu, mayoritasa di lansia atau 60 tahun keatas. Selain lansia lanjut Ivan, angka kematian pasien covid -19 merupakan pasien yang belum di vaksin.

"Secara nasional tingkat kematian yang sudah divaksin dengan yang belum divaksin jauh sekali, dimana diatas 90 persen kematian pasien covid -19 adalah mereka yang belum di vaksin," ujar Ivan kepada wartawan, Kamis (29/07/21) malam.

Terang Ivan, guna meminimalisir kasus kematian pasien covid di Kota Tasik, pihaknya juga terus mengejar target vaksinasi untuk lansia. 

Termasuk kata dia, saat ini Kota Tasikmalaya juga harus mulai melakukan vaksinasi untuk anak dan remaja 12 - 18 tahun.

"Karena kalau sudah di vaksin minimal daya tahan tubuh lebih kuat serta ada kepercayaan diri untuk bisa melawan virus," terangnya 

Sehingga, tambah Ivan, dipastikan kebutuhan vaksin kota Tasik akan lebih banyak. 

Hanya saja disisi lain, kendalanya kini stok vaksin di Dinkes Kota Tasikmalaya sudah sangat kurang.

"Untuk itu kita akan atur pelaksanaan vaksinasi seproposional mungkin jangan sampai berhenti sambil menunggu pengiriman vaksin baru," tambahnya.

Untungnya, jelas Ivan, kebutuhan vaksinasi di Kota Tasik terbantu program vaksin diluar Dinas seperti dari Polri, TNI dan intansi lainnya. 

Maka, pihaknya sangat megapresiasi langkah kepolisian yang melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak. 

Menurut dia, program vaksinasi tersebut memang perlu didukung oleh berbagai pihak, tak hanya dari pemerintah.

"Sekarang kan vaksinasi juga dilakikan oleh TNI, Polri, Poltekkes. Mereka juga selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk vaksinasi kepada pelajar sehingga datanya tetap satu pintu di Dinas Kesehatan," jelasnya.

Tukas Ivan, dengan keterbatasan stok vaksin, Dinkes Kota Tasik tidak bisa menyasar semua kalangan usia untuk divaksinasi. 

Sebab, saat ini vaksinasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih pokus menyasar kalangan lansia.

"Kita sudah mencapai di angka 17,26 persen vaksin dosis pertama dan 9 eprsen vaksin dosis kedua. Itu sudah total sasaran dari 560.243 orang. Itu sudah termasuk dari vaksinasi yang dilakukan dari instansi lainnya," tukasnya. (rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: