Sekeluarga yang Sakit Hingga Kelaparan di Panglayungan Terima Bantuan

Sekeluarga yang Sakit Hingga Kelaparan di Panglayungan Terima Bantuan

radartasik.com, CIPEDES — Kondisi kesehatan warga yang sempat kesulitan selama PPKM berlangsung, kini mulai membaik. Selain sudah mendapat penanganan medis dari Puskesmas Panglayungan, Agus Ridwan (50) beserta anak dan istrinya telah menerima bantuan dari pemerintah.


Ia yang selama ini khawatir merepotkan tetangga, lantaran satu rumah jatuh sakit, tidak terpikir untuk melapor kesana-kemari. Hanya konsen menjalani penyembuhan meski dengan pengobatan alakadarnya.

“Dua pekan terakhir saya sakit panas, badan pegal-pegal. Begitu juga dengan istri dan anak saya, tapi keduanya sudah membaik, dan saya sendiri mulai pulih meski sedikit batuk dan masih lemas,” cerita Agus kepada Radar, Senin (26/7/2021).

Menurut dia, selama PPKM Darurat, ia nyaris tidak bisa beraktivitas menjalankan usahanya. Membuat kue bolu untuk dipasarkan ke warung atau toko-toko roti.

Istri dan anaknya pun tidak bisa membantu usahanya lantaran sama-sama sedang sakit. “Bisa dibilang 2 sampai 3 pekan terakhir ini vakum mencari nafkah, sekarang sih warga sekitar sudah tahu dan juga turut memberi bantuan, di samping adanya bantuan juga dari Baznas dan Dinas Sosial setelah kedatangan anggota dewan kemarin,” katanya.

Ia mengaku enggan membuat warga khawatir, meski beberapa waktu lalu ada sejumlah tetangga yang terkonfirmasi positif dan sudah kembali pulih. Ia tak mau membuat warga waswas, apalagi merepotkan di tengah kondisi yang serba sulit.

Alhasil, ia menjalani pengobatan selama dua pekan terakhir hanya dengan obat warung.

“Namun alhamdulillah kemarin di-swab di Puskesmas dan saya sekeluarga negatif Covid-19, sekarang diberi obat-obatan serta vitamin untuk pemulihan. Warga juga sudah tahu sekarang, dan mudah-mudahan tidak menimbulkan kepanikan, sebab awal itu saya tidak kepikiran cari bantuan karena sakitnya repot sekali sulit beraktivitas,” keluh Agus.

Selama sakit, dirinya mendapat kiriman dari temannya minuman sereal supaya staminanya kembali pulih. Di samping kebutuhan dapur untuk sehari-hari kian menipis lantaran selama jatuh sakit ia tidak berpenghasilan.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada beberapa bantuan, untuk masa pemulihan kebutuhan sehari-hari insya allah ini cukup, ada sembako untuk sekeluarga,” ucapnya bersyukur.

Selain itu, kata dia, pihak kelurahan pun sudah datang menjenguknya. Memastikan ia segera sembuh, kemudian tengah menguruskan tunggakan administrasi jaminan kesehatan yang selama pandemi Covid-19, berat untuk ia tutupi.

“Saya memang ikut BPJS yang mandiri awalnya, tapi saat pandemi dan ekonomi sulit, saya baru sadar kemarin-kemarin terjadi tunggakan cukup besar. Saya harap ada solusi dari pemerintah setempat minimal bisa meringankan, sehingga ketika sakit saya bisa menggunakan kepesertaan tersebut,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kota Tasikmalaya Hendra Budiman menuturkan pihaknya langsung merespons ketika ada warga terdampak PPKM dan jatuh sakit dengan bantuan sembako.

Ia meminta ketika warga menemukan kasus serupa bisa segera berkoordinasi dengan kelurahan, mau pun langsung ke dinasnya.

“Kita siap respons hal semacam ini, sebab kita ketahui kondisi masyarakat sangat terdampak pelaksanaan pembatasan dan wabah yang terjadi saat ini,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Hendra, dinasnya sudah mendistribusikan hampir 500 paket sembako yang tersebar di berbagai wilayah. Bantuan itu untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) mau pun warga terdampak PPKM yang tidak beraktivitas dan berpenghasilan saat pembatasan.

“Bisa langsung ke Dinsos apabila ada temuan atau informasi semacam itu, disamping kita juga memerlukan koordinasi dari satgas Covid-19 setempat ketika ada warga yang tidak tertangani,” ungkap dia. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: