Belum Semua PKL Cihideung Patuh, SP3 Menyusul

Belum Semua PKL Cihideung Patuh, SP3 Menyusul

radartasik.com, CIHIDEUNG — Pekan ini, Dinas KUMKM Perindag sudah kembali menyebarkan Surat Peringatan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) Cihideung.


Proses tahapan penataan itu sempat terhambat karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H M Firmansyah menjelaskan bahwa hari Senin (20/7/2021) pihaknya sudah menyebarkan surat peringatan kedua. Karena tahapan untuk penataan tetap dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah. “Sudah kita sebarkan untuk peringatan kedua,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (23/7/2021).

Hal itu karena hasil pengamatan dinas, para pedagang masih belum sepenuhnya patuh. Artinya para pedagang belum membawa pulang atau memindahkan gerobaknya setelah berjualan di sore hari. “Karena kami juga selalu monitor kondisi di lapangan,” katanya.

Dalam SP kedua tersebut, para pedagang diberi waktu sampai 25 Juli untuk mematuhi keA­bijakA­an dari pemerintah.

Apalagi pada dasarnya hal itu sudah disepakati oleh PKL Cihideung.

“Bahkan di awal penataan (2015) kesepakatannya kan mereka tidak menetap,” tuturnya.

Jika peringatan kedua masih diabaikan, maka peringatan ketiga akan menyusul. Diharapkan para PKL bisa mematuhi sehingga tidak perlu ada upaya bongkar paksa. “Akan lebih bagus jika dengan kesadaran sendiri dari para pedagang,” terangnya.

H Firmansyah menegaskan bahwa upaya penataan ini demi kepentingan publik secara umum. Para pedagang bisa tetap berjualan tanpa harus mengganggu kepentingan pejalan kaki, dan mengguna jalan. “Mereka masih boleh berjualan, jangan ada anggapan untuk dipindahkan,” tegasnya.

Tokoh PKL Cihideung Adang Sutiawan, mengatakan bahwa para pedagang memang menerima surat peringatan tersebut. Pihaknya meminta pemerintah bisa lebih bijak dalam hal penataan PKL ini. “Iya, sudah suratnya sudah diterima pedagang,” katanya.

Dia menyesalkan sampai kemarin pedagang belum bisa diberikan gambaran soal konsep penataannya. Selain itu, solusi sementara untuk penempatan gerobak pedagang pun belum ada. “Kami minta ada solusi juga untuk pedagang,” ujarnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: