Gedung SMAN 1 Ciamis Dipakai Tempat Isoman
Reporter:
andriansyah|
Jumat 23-07-2021,11:00 WIB
radartasik.com, CIAMIS - Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya mewacanakan gedung sekolah yang saat ini tidak dipakai, sebagai tempat isolasi mandiri bagi warga yang terpapar Covid-19.
Ia memaparkan, selama ini tidak sedikit pasien isoman yang meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan obat-obatan, keterbatasan tenaga medis, dan minimnya pengendalian pengawasan di tingkat desa, dusun, RT dan RW.
“Tidak sedikit mereka yang isoman keluyuran dan berkerumun dengan masyarakat banyak. Hal ini mengkhawatirkan kita semua, saya memiliki ide, karena isolasi di RSUD penuh, kita akan mencoba isolasi di tingkat kecamatan dengan memanfaatkan gedung sekolah,” papar Herdiat, Kamis (22/7/2021).
Pasien yang memiliki gejala ringan diisolasi di kecamatan diawasi camat, kapolsek, danramil serta kepala desa agar turut serta memantau kondisi yang isoman.
Herdiat menambahkan, apabila isolasi dapat dilaksanakan dan isoman di tingkat kecamatan, pihaknya mengimbau agar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis berkoordinasi menyiapkan guru olahraga. Karena warga yang isoman jangan diam mengurung diri, melainkan harus bergerak dengan olahraga dan berjemur.
“Saya mengimbau Kadisbudpora Ciamis agar berkoordinasi dengan guru-guru olahraga apabila dilaksanakan isoman terpusat di kecamatan untuk difasilitasi kegiatan olahraga,” katanya.
Selain itu, Herdiat meminta bantuan para camat agar mengetuk hati para agnia untuk membantu mereka yang melaksanakan isoman.
“Ajak para agnia agar ikut serta membantu warga yang melakukan isoman, karena kalau semua mengandalkan pemerintah itu sangat berat, APBD kita collapse dan hutang kita sudah besar,” jelasnya.
Bupati Ciamis ini pun menambahkan, dalam upaya membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 pemerintah telah mengumpulkan dana sampai Rp 2 miliar lebih yang bersumber dari infak para ASN Ciamis.
Selain itu Pemkab pun telah menyalurkan bantuan berupa 10.000 paket beras untuk warga tak mampu dan PKL yang terdampak PPKM Darurat pada 17 Juli kemarin.
Ia pun mengajak kepada unsur pimpinan daerah sampai tingkat desa agar jangan lelah menyosialisasikan protokol kesehatan. Saat ini PPKM Darurat dilonggarkan, makan di tempat sudah bisa selama 30 menit dengan kapasitas 50 persen dari tempat duduk.
“Penanganan pandemi ini perlu dilakukan dengan kebersamaan dan bahu-membahu dengan semua elemen masyarakat. Mari bulatkan tekad memerangi pandemi Covid-19. Dengan pelonggaran PPKM Darurat ini diharapkan protokol kesehatan agar tetap dilaksanakan,” tuntasnya. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: