Brasil v Jerman: Partai Ulangan Final Olimpiade 5 Tahun Lalu

Brasil v Jerman: Partai Ulangan Final Olimpiade 5 Tahun Lalu

Radartasik.com, YOKOHAMA — Timnas U23 Brasil akan menghadapi Jerman pada laga pembuka Grup D Olimpiade Tokyo 2020 malam ini. Duel ini menjadi partai ulangan final Olimpiade Rio de Janeiro 5 tahun lalu.

Di hadapan puluhan ribu suporternya yang memenuhi Stadion Maracana, 20 Agustus 2016, Brasil mengalahkan Jerman dengan skor 5-4 dalam drama adu penalti setelah kedua negara bermain imbang 1-1 sepanjang 120 menit.

Tendangan penalti Neymar Jr menjadi penentu kemenangan Brasil setelah Nils Petersen gagal menjalankan tugasnya.

Jadwal Sepak Bola Putra Olimpiade Tokyo 2020

Grup A
- 15.00 WIB: Meksiko vs Perancis (Live TVRI)
- 18.00 WIB: Jepang vs Afrika Selatan

Grup B
- 15.00 WIB: Selandia Baru vs Korea Selatan 
- 18.00 WIB: Honduras vs Rumania

Grup C
- 14.30 WIB: Mesir vs Spanyol
- 17.30 WIB: Argentina vs Australia

Grup D
- 15.30 WIB: Pantai Gading vs Arab Saudi
- 18.30 WIB: Brasil vs Jerman (Live TVRI)

Bagi Brasil, kemenangan itu menjadi pelengkap sejarah besar sepak bola mereka. Meski menjadi negara dengan koleksi gelar Piala Dunia terbanyak, medali emas yang mereka raih hari itu adalah yang pertama sepanjang sejarah Selecao.

Prestasi terbaik Tim Samba sebelumnya hanya berupa tiga medali perak dan dua perunggu.

Setelah nyaris gagal lolos ke Olimpiade 2020, Brasil datang ke Jepang dengan ambisi besar; mempertahankan medali emas.

Dan, ujian kelayakan mereka akan dimulai di International Stadium Yokohama kala menghadapi Tim Panser muda.

Pelatih Brasil Andre Jardine sudah menyiapkan tim terbaik untuk misi ini. Dalam daftar skuadnya ada nama-nama top seperti Richarlison, Doulas Luiz, Bruno Guimaraes, Anthony, Matheus Cunha, hingga penyerang muda Arsenal, Gabriel Martinelli.

Ia juga memboyong kapten Brasil lima tahun lalu, Dani Alves. Pemain berusia 38 tahun tersebut dipanggil bersama Diego Carlos, dan kiper Santos untuk menambah kekayaan kualitas dan pengalaman yang hampir dipastikan akan menyulitkan Jerman.

Pada pertandingan persahabatan melawan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis malam menjadi persiapan terakhir Brasil.

Dalam laga itu, mereka sudah menunjukkan kesiapan bertarung. Sempat tertinggal dua kali hingga menit ke-77, Tim Samba mampu bangkit dan melibas UEA dengan skor 5-2.

Melawan Jerman, Jardine percaya Brasil akan tampil lebih baik.

”Pertandingan persahabatan menempatkan kami selangkah lebih maju. Saya pikir kami akan debut di level yang lebih baik. Yang pasti, kami harus berkembang sepanjang kompetisi untuk mencapai level yang bisa menambah medali,” tegas Jardine di situs resmi CBF.

Terlepas dari kurangnya ritme, Jardine menyebut timnya sangat bagus dalam serangan.

”Ini selalu positif. Saya menyukai potensi tim. Pemain datang dan membuat perbedaan, bahkan dengan 15, 20 menit. Banyak hal baik dan banyak hal yang dapat kami perbaiki,” jelas dia.

Dengan persiapan yang sudah lumayan bagus, Jardine berharap Alves membantunya di lapangan. 

”Dia adalah seorang pemimpin, seorang pemenang, dia memiliki banyak karisma, dan dia sangat dihormati oleh semua pemain Brasil,” kata sang pelatih, seperti dilansir Marca.

”Dia adalah contoh yang bagus untuk pemain yang kami miliki. Dia tidak pernah berkompetisi di Olimpiade, jadi kami pikir itu akan sempurna,” ungkap dia.

”Dia akan menjadi contoh bagi skuat dan pemimpin di lapangan. Dan, jika kita memikirkan pemain dengan semangat untuk menjadi juara, dia memiliki sejarah gelar yang kaya,” lanjutnya.

Alves yang mengantongi 118 caps tim nasional Brasil, tampil di dua Piala Dunia dan di level klub memenangkan tiga gelar Liga Champions menegaskan kesiapannya menjawab tantangan Jardine.

”Berada di sini benar-benar perasaan yang istimewa. Saya berterima kasih atas kesempatannya. Saya harap saya bisa memenuhi harapan kompetisi dan juga tim nasional kami,” kata Alves dikutip dari Reuters.

Eks pemain Barcelona, Juventus, dan Paris saint Germain tersebut mengaku sangat antusias menantikan pertandingan Brasil.

”Mereka yang mengenal saya, tahu saya memiliki semangat muda dan karena ini pertama kalinya, saya akan memiliki pengalaman yang sama dengan para pemain muda,” ujarnya.

* * *

Bagaimana dengan Jerman? Mereka jelas berharap bisa membalas kekalahan menyakitkan lima tahun lalu di laga perdana ini.

Apalagi, pemenang big match ini akan menjadi negara dengan peluang terbesar melangkah ke babak selanjutnya.

Tanpa menafikan kualitas Pantai Gading dan Arab Saudi yang akan bermain sore nanti, level Jerman dan Brasil jelas berada di atas mereka.

Sayangnya, persiapan Jerman sedikit terganggu dengan penolakan sejumlah klub dan pemain untuk bergabung dalam skuat asuhan Stefan Kuntz.

Setelah Niklas Dorsch dan Josha Vagnoman, nama terakhir yang menarik diri dari skuat Jerman adalah Ismail Jakobs.

Mundurnya sang gelandang membuat Jerman hanya diperkuat 18 pemain di Jepang.

Menurut Kuntz, ini memang tidak ideal mengingat mereka sebenarnya punya daftar 100 pemain pada Januari.

”Beberapa pemain tidak mau dan banyak klub tidak setuju,” katanya di Bundesliga News.

Meski demikian, pemain-pemain Jerman siap bertarung memperebutkan medali dan tentu saja mengalahkan Brasil.

”Selama kami bisa mendapatkan sebelas pemain di lapangan, kami akan baik-baik saja,” ujar striker 33 tahun Jerman, Max Kruse.

Kruse dipanggil bersama Maximilian Arnold dan Nadiem Amiri untuk mengisi kuota pemain senior.

Pemain Union Berlin itu menegaskan, bermain di Olimpiade adalah sebuah kebanggaan besar.

Menurut dia, ini adalah pengalaman satu kali seumur hidup dan hampir seluruh orang di dunia menonton Olimpiade ketika mereka masih kecil.

”Kami akan melakukan yang terbaik untuk membawa pulang medali emas ke Jerman. Medali emas adalah sesuatu yang dapat Anda bicarakan selama sisa hidup Anda. Seluruh dunia sedang menonton Olimpiade,” tegasnya.

”Kami ingin bersenang-senang dan mengirim kesenangan itu kembali ke Jerman. Kami akan menunjukkan kepada semua orang yang tidak bisa hadir di sana bahwa kami dapat mewakili Jerman sebaik mungkin,” pungkasnya.

Jerman Timur mengantongi medali emas pada tahun 1976. Sementara Jerman Barat berhasil menyabet perunggu 12 tahun kemudian di Seoul. Olimpiade Rio menjadi yang pertama dalam 60 tahun Der Panzer bersatu ada di kompetisi ini.

Kuntz yang memimpin Tim U-21 Jerman meraih gelar Piala Eropa bulan lalu tentu berharap bisa kembali melenggang ke final.

Selain tiga pemain seniornya, Kuntz akan mengandalkan beberapa pemain yang tampil di Euro U-21, seperti David Raum, Amos Pieper dan Arne Maier.

Melihat tim yang dimilikinya, pelatih berusia 58 tahun itu kemungkinan akan memilih formasi 4-2-3-1. (amr/fjr/lan)

Prakiraan Pemain

Brasil U23 (4-3-3): Santos; Alves, Carlos, Nino, Arana; Luiz, Guimaraes, Claudinho; Paulinho, Richarlison, Cunha
Pelatih: Andre Jardine

Jerman U23 (4-2-3-1): Florian Muller; Benjamin Henrichsrich, Felix Uduokhai, Amos Pieper, David Raum; Maximilian Arnold, Arne Maier; Marco Richter, Max Kruse, Nadiem Amiri; Cedric Teuchert
Pelatih: Stefan Kuntz

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: