STT YBSI Terapkan Merdeka Belajar
Reporter:
syindi|
Kamis 22-07-2021,15:30 WIB
radartasik.com, TASIK - Pemerintah belum lama ini mencanangkan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Konsep ini mendorong mahasiswa lebih pro aktif dalam belajar dan menyentuh langsung dalam kehidupan masyarakat.
Salah satu pilar MBKM adalah proses belajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Terdapat 8 cara pembelajaran di luar kampus yang dapat dipilih mahasiswa. Salah satunya adalah menjadi pengajar di institusi lain seperti sekolah atau kelompok belajar.
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional (STT YBSI) Dewanto Rosian Adhi mengatakan, kampus STT YBSI tidak akan terlepas dari konsep MBKM. Saat ini sedang digodog konsep, kebijakan dan aturan secara lengkap untuk menindaklanjuti arahan dari Kementerian tentang MBKM.
“Diharapkan di tahun ajaran baru 2021/2022, MBKM sudah dapat dilaksanakan di kampus STT YBSI,” ujarnya.
Namun sebelum munculnya konsep MBKM, sambungnya, STT YBSI sebenarnya sudah melaksanakan kegiatan tersebut, terutama dalam kerja sama dengan institusi pendidikan dalam hal pengajaran. Banyak kegiatan sudah dan akan dilakukan dengan tujuan proses transfer pengetahuan dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah kemampuan mengajar.
Kegiatan mengajar mahasiswa sudah mulai dilakukan pada tahun 2016 melalui kerja sama dengan sebuah industri. Kerja sama tersebut adalah mengelola kegiatan Praktik Kerja Industri atau Praktik kerja Lapangan untuk siswa SMK.
“Mahasiswa diberi tanggung jawab untuk menjadi pembimbing di lapangan mulai dari memberikan materi dasar di bidang teknologi jaringan dan pemrograman,” katanya.
Selain itu mahasiswa juga diberi tugas untuk membimbing siswa membuat sebuah karya sesuai bidangnya. Proses kegiatan ini berlanjut sampai sekarang dengan konsep pembelajaran dan bimbingan secara daring, menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Meskipun dilakukan secara daring, banyak keberhasilan yang dicapai oleh siswa bimbingan. Peserta prakerin dari berbagai SMK dibimbing untuk merancang dan merakit sebuah sistem berbasis internet of things dan membangun sebuah web layanan masyarakat dan aplikasi berbasis web.
“Karya anak-anak bimbingan cukup menggembirakan seperti Sistem Smart Garden dari siswa SMKN 1 Padaherang Pangandaran, Sistem Smart Parking dari SMKN 13 Bandung, Sistem Cuci Tangan dan Ukur Suhu Otomatis dari SMKN Sukaresik dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Karya-karya tersebut membuktikan bahwa proses bimbingan mulai dasar dasar Internet of Things dan Pemrograman yang dilakukan selama 2 hingga 3 bulan telah menghasilkan siswa SMK yang kompeten dan inovatif.
Kegiatan lain terkait dengan pembelajaran adalah bagaimana mahasiswa membuat kegiatan workshop secara offline maupun online untuk guru-guru ataupun siswa SMK.
Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah workshop IoT dan Augemnted Reality (AR) di 5 kota atau kabupaten wilayah Priangan Timur. Kerja sama dengan Meniti.id dan bisa.Ai juga dilakukan guna membangun kegiatan workshop online dengan tema IoT dan AR dengan peserta guru dan siswa SMK.
Dengan hadirnya MBKM maka proses kemitraan STT YBSI dengan dunia usaha dan SMK akan lebih mendorong mahasiswa untuk bersemangat dan lebih berkualitas dalam kegiatan tersebut.
“Melalui aturan yang lebih jelas, apresiasi yang lebih baik serta pembiayaan yang optimal akan semakin menjadikan kemampuan mengajar atau transfer ilmu mahasiswa menjadi semakin baik. Bagi sekolah menengah juga memberikan sebuah kesempatan pembelajaran yang bermanfaat,” pungkasnya. (rls/na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: