1.600 Ekor Sapi di Ciamis Tak Layak Kurban

1.600 Ekor Sapi di Ciamis Tak Layak Kurban

radartasik.com, CIAMIS - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis menerjunkan 30 petugas guna memeriksa hewan kurban ke sejumlah peternakan dan penjual di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis, Kamis (15/7/2021) pagi. Hasilnya ada sebanyak 1.600 sapi tidak layak kurban. 


Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis Yanto Suprianto  menyampaikan, jelang Idul Adha semua Petugas Disnakan melakukan pemeriksaan sejak beberapa hari ke belakang dibantu 5 UPTD. Dimana petugas memeriksa hewan kurban di 27 Kecamatan, bagi hewan kurban sapi yang layak kurban, petugas langsung menandainya dengan cap berwarna merah berlogo S.

”Pada tahun 2020 lalu, dari 4.440 ekor sapi kurban yang diperiksa sekitar 2.200 di antaranya tidak layak kurban karena belum cukup umur atau hampir 50 persen. Walau begitu, masih saja ada penjual dan pembeli yang membandel dan tetap menyembelihnya,” jelasnya.

Yanto menerangkan  bahwa untuk tahun 2021 dari hasil pemeriksaan 27 kecamatan ada 1.600 sapi tidak lolos karena umurnya belum cukup sembelih. ”Semuanya  kami rekomendasikan agar tidak disembelih, tapi bagi sapi yang layak kami beri tanda stempel S dan boleh disembelih, ”ucapnya.

Tambah Yanto bahwa Disnakan Ciamis akan  terus melakukan pemeriksaan hewan kurban ini sampai menjelang Idul Adha. Bahkan pemeriksaan juga akan dilakukan saat penyembelihan hewan kurban,  terlebih saat ini sedang dalam kondisi pandemi Covid-19. Bahkan Disnakan harus memberikan jaminan kesehatan agar daging kurban aman dikonsumsi, dari mulai kandang distribusi, penyimpanan di tempat kurban sampai distribusi daging ke masyarakat  itu harus terjamin aman.  ”Itu yang kami harapkan semua hewan kurban aman,” paparnya

Keterangan Yanto saat situasi pandemi Covid-19, diimbau agar pelaksanaan ibadah kurban harus menjalankan protokol kesehatan.  Tentunya tidak ada kerumunan saat distribusi daging kepada masyarakat.  Selain itu  penyembelihan hewan kurban di Ciamis tidak akan menurun secara signifikan, masih banyak warga yang mengalokasikan uang yang untuk ibadah haji diganti jadi ibadah kurban. 

”Tetapi kalau ada penurunan bisa saja terjadi tapi tidak begitu signifikan. Tidak akan seperti prediksi pemerintah yang menyebutkan akan turun sampai 10 persen, jadi tidak akan sejauh itu penurunannya,” pungkasnya. (isr)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: