Merasa Terganggu, Warga Larang Ambulans Nyalakan Sirene
Reporter:
radi|
Kamis 15-07-2021,17:47 WIB
Radartasik.com, SURABAYA — Sejumlah baliho bertuliskan dilarang menyalakan sirene ambulans dipasang besar-besar di wilayah Kelurahan Keputih Kota Surabaya. Di kelurahan yang berbatasan langsung dengan area pemakaman khusus Covid-19, TPU Keputih itu, memang banyak ambulans melintas yang membawa jenazah.
Pemasangan baliho itu kini tengah viral melalui sebuah video amatir. Video tersebut beredar sejak Kamis (15/07/2021) yang menampakkan beberapa pemuda yang melintas. Mereka berdiri di samping baliho besar dengan tulisan, Anda memasuki wilayah kampung Kelurahan Keputih. Ambulance (Mobil Jenazah) matikan sirene. Pengantar jenazah jangan arogan. #Jangan ganggu ketenteraman kampung kami.
Dalam video tersebut, beberapa pemuda tampak berteriak mengumumkan isi baliho tersebut. Beberapa dari mereka mengatakan beberapa hal pada ambulans yang melintas.
”Untuk pembawa jenazah bilamana memasuki wilayah Keputih, sirene harus dimatikan. Terima kasih. Templeki sek. Cepat!” ujar pemuda itu.
Ketika dikonfirmasi, Lurah Keputih Itaqwati Oetomo mengakui hal itu. Sebagai lurah, dia mengaku memfasilitasi kebutuhan dan keinginan warga. Sejak awal pandemi, Itaqwati Oetomo mengaku, warga keberatan bila mendengar sirene ambulans.
”Atinya itu kayak mak tratap (hatinya merasa takut). Apalagi kalau malam hari dengar ambulans. Kalau siang sih nggak apa-apa,” tutur Itaqwati Oetomo.
Menurut dia, tidak ada masalah dengan pemasangan baliho itu. Dia hanya meminta bagi ambulans untuk tidak menyalakan sirene ketika memasuki wilayah Keputih sampai makam.
”Hanya tidak menyalakan sirene. Permintaan warga. Kami fasilitasi,” ujar Itaqwati Oetomo.
Angka kematian akibat Covid-19 di Surabaya sendiri saat ini masih tinggi. Dilansir dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, terdapat 1.345 kasus aktif Covid-19 di Surabaya. Dengan total kumulatif 30.211 pasien, terdapat 24.953 yang sembuh. Sementara itu 1.430 meninggal dunia. (jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: