PPNI Kota Tasik Minta Nakes Lebih Diperhatikan

PPNI Kota Tasik Minta Nakes Lebih Diperhatikan

radartasik.com, TAWANG — Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Tasikmalaya meminta tenaga kesehatan (nakes) lebih diperhatikan selama pandemi. Khususnya yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi.


Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Tasikmalaya H Enzang Nurjamil MHKes mengatakan nakes yang positif sebagian besar merupakan perawat. Maka dari itu, pihaknya menilai perlu bersikap terkait kondisi ini. “Harus ada perhatian khusus untuk tenaga kesehatan,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (13/7/2021).

Dari beberapa persoalan yang terjadi, nakes yang terpapar sempat mengalami kendala ketika menjalani isolasi mandiri. Khususnya, yang isolasi mandiri di tempat kos, terkadang ada sikap warga yang berlebihan. “Ada yang sampai enggak boleh keluar sama sekali, berjemur,” katanya.

Untuk itu, perlu ada fasilitas khusus untuk para tenaga kesehatan yang menjalani isolasi mandiri. Hal ini demi menjaga kesehatan para nakes baik secara fisik maupun mental.

“Selain untuk isolasi mandiri nakes, bisa sekaligus jadi mess untuk nakes yang menangani pasien Covid-19,” terangnya.

Pihaknya bukan menuntut nakes diistimewakan di bandingkan dengan SDM yang lain termasuk masyarakat umum. Hanya saja, nakes berperan penting dalam penanganan pasien Covid-19. “Semakin banyak nakes yang terpapar, yang menghandle tugasnya ya tentu nakes yang tersisa,” tuturnya.

H Enzang bersyukur sejauh ini nakes yang terpapar Covid-19 di Kota Tasikmalaya bisa kembali pulih. Namun, dia selalu waswas karena melihat fenomena secara nasional di mana banyak perawat dan dokter yang gugur. “Mudah-mudahan tidak sampai terjadi di Kota Tasikmalaya,” ucapnya.

Soal pasokan sembako, sejauh ini PPNI selalu memberikan suplai kebutuhan pangan untuk mereka. Sehingga asupan gizi mereka tetap terjaga dan lebih cepat pulih. “Kalau kebutuhan konsumsi insya Allah dari organisasi selalu kompak,” ungkapnya.

PPNI juga berencana untuk melakukan pertemuan secara daring dengan para perawat di Kota Tasikmalaya. Hal itu guna membangun sinergi perawat antar faskes serta mengingatkan kembali prosedur keamanan dalam bertugas. “Nanti kita adakan zoom meeting, sekaligus memperkuat komunikasi,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Sebagai kelompok yang bersentuhan dengan pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya, sudah ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang ikut terkonfirmasi positif. Sebagian masih menjalani isolasi baik secara mandiri maupun tersentralistik.

Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra mengakui bahwa tidak sedikit kasus positif Covid- 19 menimpa nakes.

Di lihat dari tugasnya, mereka menjadi kelompok yang terbilang paling rawan. ”Sampai sekarang pun masih ada nakes yang positif,” ungkapnya kepada Radar, Senin (12/7/2021).

Secara keseluruhan, setidaknya ada 850 kasus nakes yang terkonfirmasi positif sejak awal pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 160 di antaranya masih berstatus aktif dan menjalani isolasi. “Kebanyakan isolasi mandiri, yang isolasi di rumah sakit tidak sampai 10 orang,” ujarnya.

Menurut Asep, mereka merupakan nakes yang bertugas di semua faskes yang ada di Kota Tasikmalaya. Termasuk klinik swasta non pemerintah. “Semuanya, dari RSUD, Dinkes, Puskesmas dan faskes milik swasta,” terangnya.

Banyaknya nakes yang positif, salah satunya efek lonjakan dari pasien Covid-19. Semakin banyak penularan, maka risiko tertular pun semakin besar.

Namun demikian, pelayanan terhadap pasien tetap dioptimalkan dengan keterbatasan yang ada. Dia berharap nakes senantiasa diselamatkan dari ancaman wabah. “Secara umum kita harap semua bisa terhindar baik untuk nakes maupun masyarakat secara umum,” katanya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: