Surat Terbuka Rashford Usai Gagal Cetak Gol Penalti, Begini Isinya
Reporter:
ocean|
Selasa 13-07-2021,12:16 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Striker Inggris Marcus Rashford menulis permintaan maaf usai gagal menceploskan bola ke gawang Italia saat adu penalti pada final Euro 2020 di Wembley, Senin (12/07/2021) dini hari WIB.
Sebenarnya, ada tiga pemain yang menjalankan tugasnya dengan baik pada laga penentuan juara Eropa tersebut. Yakni, Jadon Sancho, Bukayo Saka, dan Rashford.
Kegagalan itu membuat tiga pemain itu mendapat komentar pedas dan bahkan rasis di media online. Ia pun muncul ke permukaan di tengah kritikan tajam kepadanya, sekaligus meminta maaf atas kekalahan Inggris.
Berikut surat terbuka Rashford:
”Saya tak tahu harus dari mana memulainya dan tak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan saya saat ini,” Rashford mengawali surat terbukanya.
”Saya telah menjalani musim berat dan semua pasti tahu dan saya kemudian bermain di laga final dengan rasa percaya diri yang rendah. Saya selalu mendukung diri sendiri untuk penalti, tetapi sesuatunya tak berjalan semestinya.”
”Dalam perjalanan panjang ini saya menghemat sedikit waktu saya dan sayangnya hasilnya tidak seperti yang saya inginkan. Saya sudah membuat rekan setim terpuruk. Saya sudah membuat kecewa semua orang. Saya meminta penalti sebagai kontribusi untuk tim. Saya bisa mencetak penalti dalam mimpi, kenapa tidak?”
”Kegagalan itu terus terngiang di kepala dan sejak saya menendang bola mungkin tak ada kata yang pas menggambarkan bagaimana rasanya. Final. 55 tahun lamanya. Satu penalti. Sejarah. Saya hanya bisa mengatakan, maaf. Saya mengharapkan sebaliknya.”
”Sembari terus meminta maaf saya ingin terus menyemangati rekan-rekan setim. Musim panas ini adalah kamp terbaik yang pernah saya alami, di mana saya berharap bisa menulis sesuatu tentang diri saya.”
”Apapun warna kulitku, di mana saya tumbuh, atau, yang terpenting, bagaimana saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di luar lapangan.”
”Saya bisa menerima kritik untuk performaku sepanjang waktu, penaltiku memang tak baik, semestinya bisa masuk. Tapi saya tak bisa meminta maaf untuk asal muasal saya. Siapa saya. Tak ada momen yang lebih membanggakan dari mengenakan lambang 'three lions' di dada dan melihat keluargaku memberikan dukungan di antara ribuan suporter.”
”Saya memimpikan ini. Pesan-pesan yang saya terima hari ini begitu luar biasa dan melihat bagaimana warga Withington menyikapinya membuatku begitu terharu. Mereka selalu merangkulku dan mendukungku.”
”Saya Marcus Rashford, pria hitam 23 tahun dari Withington dan Wythenshawe, Manchester Selatan. Tak ada lagi yang saya miliki selain itu. Untuk semua simpatinya, terima kasih. Saya akan kembali lebih kuat. Kami akan menjadi lebih kuat.”
Tulis Rashford dalam akun Instagram pribadinya.
Banyak juga yang mendukung Rashford di tengah keterpurukannya. Warga di Withington menyampaikan dukungan untuk sang pemain karena kebaikannya yang telah diperbuat untuk negara dan klub. (pa/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: