Inilah Rekor Tertua, Termuda, Terkilat, Terbanyak dan Terbaik

Inilah Rekor Tertua, Termuda, Terkilat, Terbanyak dan Terbaik

Radartasik.com, JAKARTA — Euro 2020 sudah tamat dini hari tadi. Italia merengkuh trofi even sepak bola terakbar sejagat Benua Biru itu setelah menaklukan Inggris lewat drama adu penalti.

Selama sebulan penyelenggaraan olahraga empat tahun ini pun terlahir para pencetak sejarah. Ada pencetak gol tertua, pemain muda terbaik, pencetak gol terkilat, pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik.


Pencetak Gol Tertua

Bek Italia Leonardo Bonucci mencetak gol penyama kedudukan (1-1) ketika Italia kontra Inggris pada final Euro 2020 di Wembley, London, dini hari tadi WIB.

Bonucci mencetak gol itu pada usianya 34 tahun dan 71 hari. Dengan demikian, bek Juventus tersebut menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Final Euro.

Bonucci mengaku menikmati atmosfer permusuhan di Stadion Wembley, saat Italia mengalahkan Inggris melalui adu penalti untuk memenangkan trofi Piala Eropa 2020.

”Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan pujian diberikan kepada pelatih, seluruh skuad,” kata Bonucci kepada RAI Sport.


Pemain Muda Terbaik

Pedro Gonzalez Lopez atau yang akrab disapa Pedri memboyong gelar pemain muda terbaik Euro 2020. Gelandang tengah Spanyol ini menyingkirkan nama-nama seperti Jude Bellingham, Jamal Musiala hingga Phil Foden (Inggris).

Pedri merupakan pemain termuda yang dibawa Luis Enrique ke Euro tahun ini. Pemain Barcelona tersebut masih berusia 18 tahun, 8 bulan.

Meski masih belia, dirinya tidak canggung berduet dengan seniornya di Barcelona Sergio Busquets. Selama Euro 2020, Pedri telah memainkan 629 menit bersama Timnas Spanyol dengan berhasil menciptakan 92% akurasi passing.

Bahkan daya jelajah pemain kelahiran 1 Januari 1998 ini mencapai 76,1 km di turnamen ini. Performa apiknya sempat ia tunjukan dalam laga semifinal melawan Italia. Pada pertandingan itu, Pedri berhasil memberikan passing dengan kesuksesan mencapai 98 persen.

Pelatihnya di timnas Spanyol Luis Enrique memuji performa Pedri di Euro 2020. Menurutnya, Pedri adalah pemain yang unik. ”Apa yang dilakukan Pedri di turnamen ini sepertinya belum dilakukan Andres Iniesta di usia 18 tahun. Dia itu unik,” ungkap Enrique.


Pencetak Gol Terkilat

Bek kiri Inggris Luke Shaw berulang tahun ke-26 pada 12 Juli 2021 atau Hampir bertepatan dengan laga final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Senin (12/07/2021) dini hari WIB (di Inggris masih hari Minggu).

Dia pun mencatatkan rekor menjelang hari ulang tahunnya itu. Golnya yang diciptakan pada menit kedua merupakan yang tercepat di final Euro. Rekor gol kilat sebelumnya tercipta pada 1964 alias sudah bertahan selama 57 tahun.

Gol Luke Shaw tercipta saat laga baru berjalan 1 menit 57 detik. Sebelumnya, gol tercepat di final Euro ialah dari kaki Chus Pereda (5 menit 4 detik) dalam partai puncak Euro 1964 antara Spanyol melawan Uni Soviet yang dimenangkan Tim Matador 2-1 kala itu. 


Pencetak Gol Terbanyak

Megabintang Timnas Portugal Cristiano Ronaldo terpilih sebagai pencetak gol terbanyak Euro 2020 mengalahkan Patrik Schick dari Ceko.

Dalam gelaran Euro kali ini, pemain berusia 36 tahun tersebut berhasil mencetak lima gol dari empat pertandingan. Torehan ini sebetulnya sama dengan yang diraih Schick di Euro 2020. Namun, Ronaldo berhak atas gelar sepatu emas usai memiliki keunggulan satu assist.

Pemain Juventus ini juga memiliki menit bermain lebih sedikit dengan 391 menit dibandingkan Schick yang telah mengoleksi 416 menit bersama Ceko.

Torehan Cristiano Ronaldo sebenarnya bisa saja terlewati andai Harry Kane mencetak gol. Sayangnya kapten Inggris itu gagal menambah perolehan golnya pada pertandingan final Euro 2020 menghadapi Italia. Alhasil Kane harus puas hanya mengoleksi empat gol di turnamen ini. Torehannya itu sama dengan yang diraih Romelu Lukaku (Belgia), Emil Forsberg (Swedia) dan Karim Benzema (Prancis). 


Pemain Terbaik

Pemain lain yang meraih penghargaan individu Euro 2020 adalah kiper Timnas Italia Gianluigi Donnarumma yang terpilih sebagai pemain terbaik Euro 2020.

Kiper baru PSG ini tampil solid bagi Italia dan hanya kebobolan empat kali sepanjang gelaran turnamen. Dengan hasil itu, Italia berhasil menjadi juara usai mengalahkan Inggris di final.

Keberhasilan mantan penjaga gawang AC Milan itu pun menjadi sebuah sejarah. Pasalnya, baru kali pertama seorang kiper didapuk sebagai pemain terbaik di ajang sepak bola terakbar di Eropa ini. 

Selama ini, mayoritas pemenangnya ialah pemain yang berposisi sebagai gelandang. Sebut saja seperti Matthias Sammer, Zinedine Zidane, Theodoros Zagorakis, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta.

Kemudian hanya ada satu striker yang menang penghargaan ini, yakni Antonie Griezmann di edisi 2016 lalu. (uefa/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: