Terkendala Anggaran, Tempat Isoman Terpusat di Kota Banjar Gagal

Terkendala Anggaran, Tempat Isoman Terpusat di Kota Banjar Gagal

radartasik.com, BANJAR — Tingginya angka penambahan kasus positif Covid-19 memutar otak para pejabat tingi di Kota Banjar. Satgas Penanganan Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Kota Banjar pun beberapa kali melakukan rapat evaluasi terkait lokasi isolasi mandiri (isoman).


“Awalnya kita merumuskan tiga opsi untuk kebijakan tempat isolasi mandiri secara terpusat, di antaranya yakni di tingkat desa, tingkat kecamatan dan terpusat di tingkat kota. Namun semua terkendala anggaran,” kata Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana, kemarin.

Sehingga lanjut dia, isolasi mandiri tetap dilaksanakan di rumah masing-masing dengan pengawasan dari RT setempat. “Anggaran kita tidak memadai untuk pelaksanaan isolasi secara terpusat. Karena jika yang positif diisolasi di tempat khusus atau dipusatkan di beberapa tempat, maka harus diberikan konsumsi. Anggaran kita saat ini tidak mendukung untuk itu. Ada juga dari pos BTT sekitar Rp 2 miliar itu belum tentu bisa digunakan dan mencukupi atau tidak,” kata Nana.

Kata dia, sejauh ini untuk yang isoman tidak dianggarkan untuk konsumsi dari pemerintah kota. “Paling yang sudah berjalan dari pemerintah yakni jaminan vitamin dan obat-obatan. Lagi-lagi kendala kita adalah anggaran,” katanya.

Atas dasar itu pihaknya mengetuk para agnia atau donatur untuk membantu bila ada warganya di sekitar yang sedang isolasi mandiri untuk diberikan bantuan makanan. “Pemerintah mengetuk hati dulu para agnia atau sapa pun yang mau menyalurkan tangannya untuk warga yang sesang isoman kami persilakan langsung. Kalangan ASN juga sudah mulai banyak yang membantu warganya disekitar yang isoman,” kata Nana.

SEHARI,

BERTAMBAH

89 KASUS

Kasus positif Covid-19 di Kota Banjar semakin tak terbendung. Kemarin (9/7/2021) terjadi penambahan sebanyak 89 orang. Total kasus sejak awal pandemi sudah mencapai 3.157 orang yang terpapar virus corona.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar H Agus Nugraha mengatakan penambahan kali ini cukup signifikan dan memecahkan rekor sebelumnya. “Mau gimana lagi, kenyataannya seperti ini. Padahal kita kurang apa dalam menekan penyebaran Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).

Dia menjelaskan dalam menekan penularan Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua elemen masyarakat. Maka harus patuh dan taat pada prokes.

Dia juga menyebut penangan saat ini kurang maksimal, terlihat dari semakin naiknya jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Banjar. “Kalau penanganan baik, pasti angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menurun. Ini pasti ada yang salah,” ucapnya.

Lanjut dia, saat ini jumlah pasien yang menjalani isoman terus bertambah, naik menjadi 673 orang dan dirawat di rumah sakit ada 9 orang. Dengan semakin meningkatnya yang isoman tentu tidak akan seimbang dengan jumlah nakes yang ada saat ini. Nakes terbagi tugasnya, ada yang vaksinasi, tracking, mengurus isoman dan banyak lainnya.

Harusnya, kata dia, pemerintah membuka rekrutmen nakes agar tidak kewalahan. “Jangan jor-joran seperti ini. Kasian nakes, nanti yang dikhawatirkan nakes pada tumbang (sakit). Lalu siapa yang akan mengurus isoman dan vaksinasi nantinya,” jelasnya.

Lanjut dia, pelaksanaan isoman pun belum maksimal. Hal ini terlihat dengan terjadinya penambahan kasus positif Covid-19 dari klaster keluarga. “Jika masyarakatnya sadar dan disiplin prokes, Covid-19 bisa melandai. Mudah-mudahan wabah ini cepat berlalu, jika semuanya taat,” ujarnya. (cep/nto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: