Efek PPKM Darurat, Pengusaha Kedai Kopi Angkat Bicara

Efek PPKM Darurat, Pengusaha Kedai Kopi Angkat Bicara

radartasik.com, BANJAR - Imbas penerapan PPKM Darurat, dirasakan oleh sejumlah pelaku usaha. 

Salah satunya kedai kopi atau cafe yang ada di Kota Banjar. 

Lantaran jam operasional dibatasi hingga pukul 20.00. Sementara termin waktu pengunjung datang ke kedai jam 3 sore sampai jam 10 malam.

"Kita tidak bisa majukan jam operasional dari pagi sampai pukul 20.00. Karena segmennya berbeda, dengan usaha yang lain," kata salah seorang pemilik kedai kopi Silogisme, Husni Mubarak kepada radartasik.com tadi malam. 

Menurut dia, jika dipaksakan buka dari pagi, tidak akan ada yang beli bahkan yang ada biaya operasional membengkak. Karena segmen kedai kopi itu ramai dari sore sampai jam 10 malam. 

Pihaknya pun meminta kompensasi  selama penerapan PPKM Darurat agar usaha cafe atau kedai kopi tetap kondusif. 

"Ya kompensasi untuk pembayaran gaji pegawai, operasional kedai, listrik, air. Kan tetap berjalan nggak bisa libur," ucapnya. 

Selain itu, lanjut dia, mengharapkan ada perpanjangan waktu khusus kedai kopi atau cafe. 

"Atau jadwalnya diubah, dipilah mana pelaku usaha yang buka pagi, siang, sore dan malam," katanya. 

Jika seperti ini terus, kata dia, penghasilan yang biasa didapat Rp1,5 juta sampai Rp 2 juta sehari, tak akan tercapai. meskipun ada kebijakan take away.

"Sudah ada 10 kedai atau cafe yang siap melakukan audiensi dengan pemangku kebijakan agar mau mendengar keprihatinan kita," ujarnya. 

(anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: