Indonesia Pemasok 80 Persen Gambir Dunia
Reporter:
syindi|
Senin 28-06-2021,20:00 WIB
RADARTASIK.COM, JAKARTA – Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, Indonesia saat ini merupakan pemasok 80 persen komoditas gambir di pasar ekspor dunia.
Berdasarkan data pihaknya, permintaan gambir dari India sebagai negara tujuan utama ekspor gambir juga terus meningkat hingga mencapai 13.000 sampai 14.000 ton per tahun.
“Selain India, pasar ekspor gambir Indonesia meliputi negara Jepang, Pakistan, Filipina, Bangladesh, serta Malaysia,” kata Musdhalifah, Sabtu (26/6/2021).
Musdhalifah menambahkan, bahwa wilayah Sumatera Barat (Sumbar) adalah daerah yang mampu memasok 80 persen sampai 90 persen dari total produksi gambir nasional.
“Komoditas Gambir menjadi salah satu komoditas unggulan di Sumbar karena banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari budidaya ini,” ujarnya.
Sementara itu, kuantitas dan nilai ekspor gambir Sumatera Barat cenderung meningkat sehingga Sumbar diposisikan sebagai barometer gambir nasional.
“Gambir memiliki beragam manfaat dan diversifikasi olahan produk mulai dari bahan campuran industri makanan dan minuman, bahan baku industri kesehatan dan farmasi, bahan baku industri kosmetik anti aging dan antioksidan serta campuran kunyahan sirih,” terangnya.
Menurut Musdhalifah, permasalahan dalam pengembangan gambir saat ini adalah fluktuasi harga, teknologi pengolahan gambir yang masih sederhana, serta sulitnya mencari tenaga kerja pengolah.
“Oleh karena itu, saya berpesan agar industrialisasi gambir bisa meningkatkan nilai tambah sehingga mampu menciptakan multiplier effects pada perekonomian daerah,” tuturnya.
Kendati begitu, Musdhalifah meminta, agar ekspor komoditas gambir diarahkan pada hilirisasi produk sehingga mampu meningkatkan nilai tambah.
Hal ini sejalan dengan program Pemerintah dalam rangka perbaikan iklim investasi yang lebih kompetitif melalui UU Cipta Kerja yang mendukung kemudahan berusaha.
“Sehingga pada muaranya nanti memberikan kontribusi pendapatan lebih tinggi bagi negara maupun imbal balik yang menarik bagi investor,” pungkasnya.
(der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: