Hingga Juni, Kebakaran Pasar Capai 78 Kasus, Terbaru Pasar Leles, Garut
Reporter:
ocean|
Sabtu 26-06-2021,11:15 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat jumlah kasus kebakaran pasar pada tahun 2021 cukup tinggi.
Ketua Bidang Keamanan dan Kebakaran Pasar DPP Ikappi Antoni Adje menyebutkan bahwa dari kurun waktu 2021 terdapat 78 kasus kebakaran pasar di Indonesia.
Berdasarkan data Ikappi, Januari 2021 terdeteksi ada sembilan kasus. Tertinggi berada di Pamanukan, Subang terdapat 250 ruko kios hangus.
Sedangkan pada Februari 2021 terdapat 11 pasar terbakar. Paling menyedihkan di Pasar Citra Mas, Loktuan, Bontang, Kalimantan Timur dinyatakan 500 kios terbakar, satu orang meninggal dunia.
Pada bulan Maret 2021 terdapat 12 kasus kebakaran. Tertinggi terdapat di Kota Banjarnegara sekitar 1.610 kios dan los ludes. Ada juga di Pasar Campur Datar Tulung Agung, Jawa Timur. Di sana terdapat 372 los dan tiga kios hangus.
Sementara di bulan April 2021, sedikitnya 17 pasar terbakar. Tertinggi ada DKI di Pasar Minggu Blok C pada tanggal 12 April 2021 terdapat 388 kios ludes terbakar.
Pada bulan Mei 2021 terdapat 17 pasar hangus terbakar. Tertinggi ada di Pasar Simpol Luwuk Banggai, Sulteng pada 13 Mei, dengan jumlah 200 los dan 66 ruko terbakar ludes.
Bulan Juni 2021, terdapat 12 pasar. Tertinggi terjadi di Pasar Impres Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara, tanggal 7 Juni 2021, meludeskan 296 kios. Di Pasar Blahbatu Gianyar, Bali, pada tanggal 15 Juni 2021, juga terdapat 602 kios hangus terbakar.
”Yang baru saja terjadi tanggal 20 Juni 2021 di Pasar Leles, Garut, Jawa Barat, terdapat 412 kios terbakar,” ujar Antoni, Sabtu (26/6/2021).
Melihat fakta tersebut, Ikappi meminta kepada seluruh pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, untuk menguatkan regulasi agar kebakaran dapat dihindari.
”Ikappi sendiri sedang merancang program kerja sama dengan semua pemerintah daerah, dalam rangka menjaga agar pasar bisa terjaga dan tidak terbakar karena kerugian yang di alami pedagang cukup besar,” tuturnya.
Ikappi terus menggalang dukungan dari semua pihak untuk melakukan program-program penguatan atau perbaikan ekstalasi listrik dan pelatihan cara mengantisipasi kebakaran pasar.
”Di massa krisis pandemi Covid-19 ekonomi sedang turun maka kita hindari musibah kebakaran yang ada di pasar-pasar Indonesia,” pungkasnya. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: