Nepal van Java di Lereng Gunung Sumbing
Reporter:
ocean|
Kamis 24-06-2021,14:15 WIB
Radartasik.com, DUSUN Butuh Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah belakangan ini dikenal dengan sebut Nepal van Java.
Mengapa? Rumah-rumah penduduk di desa wisata yang berada di lereng Gunung Sumbing tersebut terlihat bertumpuk khas perumahan di negeri Nepal.
Lantas apa saja yang bisa dilakukan dengan berwisata ke sana? Pada laman Kemenparekraf disebutkan paling utama adalah jelajah kampung. Kita dapat berkeliling desa dan merasakan suasana Dusun Butuh yang asri dan ramah.
Tak ada salahnya pula mengikuti aktivitas sehari-hari warga Dusun Butuh, yaitu bertani. Bercocok tanam atau memetik sayur sendiri di Dusun Butuh.
Nepal van Java juga dilengkapi berbagai spot instagramable yang dapat digunakan untuk berfoto dan membagikannya di media sosial. Beberapa tempat tersebut ada di Gapura Dusun, Teras Nepal, Taman Depok, Teras Masjid, hingga Gapura Pendakian.
Setelah lelah melakukan jelajah kampung, tersedia pula kedai-kedai kopi menawarkan pemandangan indah 360 derajat.
Termasuk, jika mau menikmati sunrise yang indah, desa wisata Dusun Butuh terdapat beberapa homestay yang nyaman untuk jadi tempat beristirahat, sambil menunggu waktu matahari mulai menyingsing.
Rute Menuju Nepal van Java
Untuk menuju ke Nepal van Java terdapat dua rute yang bisa kita pilih, yaitu melalui Yogyakarta dan Semarang.
Bedanya, jika dari Yogyakarta kita membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Sedangkan jika dari Semarang dan menggunakan jalan tol, kita memerlukan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan.
Apabila sudah mulai memasuki Kota Magelang, ikuti jalur menuju Pasar Kaliangkrik, yang jaraknya sekitar 12 kilometer. Dari pasar tersebut, kita ikuti jalan hingga tiba di Sekolah Dasar Negeri Desa Temanggung.
Kemudian ambil kanan, dan naik sekitar 6 kilometer ke arah basecamp Sumbing melalui Dusun Butuh, Kaliangkrik.
Nantinya, kita bisa menemukan lokasi Nepal van Java, sekitar 400-500 meter sebelum basecamp Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik. (Shutterstock/kemenparekraf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: