Shelter Dadaha Diusulkan jadi Pasar Seni

Shelter Dadaha Diusulkan jadi Pasar Seni

RADARTASIK.COM, CIHIDEUNG — Merespons banyaknya perilaku amoral yang terjadi belakangan di Kompleks Olahraga Dadaha. Para pegiat seni mengusulkan supaya Shelter pedagang di di wilayah tersebut dioptimalkan menjadi pasar seni.


Hal itu sebagai upaya mempersempit penyimpangan atau perilaku negatif di kompleks olahraga, rekreasi masyarakat dan ruang terbuka hijau.

“Ini sebetulnya baru ide kami yang disampaikan terhadap Pak Plt wali kota saat pembukaan Kibar Budaya Jilid 6 kemarin. Kita harap di sana bisa dioptimalkan dengan adanya kegiatan atau gerai produk kreatif, tanpa menghilangkan pedagang yang sudah biasa berjualan di shelter,” kata Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) Bode Riswandi kepada Radar, Senin (21/6/2021).

Menurut dia, PKL yang sudah berjualan di sana, bisa berkolaborasi sebagai kantin. Di sudut lain, para pegiat ekonomi kreatif pun seniman menjajakan produknya melalui gerai-gerai yang ditata agar saling melengkapi.

“Di sudut lain bisa kita isi dengan panggung kreatif, supaya berkesenian hidup, jajanan kuliner pun bergairah,” harapnya.

Bode mengaku miris, setiap mendengar informasi berkaitan taman dan sejumlah pojok blind spot di kompleks seluas 15 hektare tersebut. Rentan digunakan kawula muda yang berperilaku tidak positif, mencurahkan ekspresi 'nakal'-nya di area itu.

“Semoga, dengan ramai kegiatan dari waktu ke waktu, mengikis ruang-ruang di kompleks ini untuk digunakan tujuan yang negatif,” ungkap Dosen Unsil Tasikmalaya itu.

Di sisi lain, ia pun menyambut wacana Pemkot Tasikmalaya yang hendak merelokasi depo sampah yang berjarak sekitar 10 meter dari Shelter PKL Dadaha.

Apabila Pemkot tidak memiliki rencana lain, pihaknya meminta agar depo bisa dijadikan Sekretariat DKKT.

Sebagaimana diketahui bersama, saat ini para pegiat seni dan budaya yang tergabung didalamnya, masih berkantor di lantai dua Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya (GKKT).

“Kita harap di sana bisa jadi sekretariat. Kami tata saja, meski eks pengelolaan sampah tidaklah masalah. Sebab, sekarang kita masih ngantor di GKKT dan kalau kami ngantor di tempat lain, lantai dua GKKT bisa dioptimalkan untuk ruang diskusi, galeri atau lain sebagainya. Waktu dekat nanti kita sampaikan secara formal ke Pemkot berkenaan usulan ini,” papar Bode. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: