Tenaga Kesehatan Garut Kewalahan
Reporter:
andriansyah|
Selasa 22-06-2021,14:30 WIB
radartasik.com, GARUT KOTA — Dinas Kesehatan Kabupaten Garut memberikan rekomendasi kepada Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk melakukan langkah ekstrem dalam menanggulangi penyebaran virus corona di Kabupaten Garut. Langkah ekstrem perlu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19, karena saat ini terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid mengatakan langkah ekstrem yang perlu dilakukan, yakni terkait pembatasan aktivitas masyarakat, seperti melakukan penutupan wilayah maupun karantina wilayah yang ketat terhadap wilayah-wilayah zona merah. Dengan langkah ekstrem, dia meyakini penularan Covid-19 di Kabupaten Garut akan terus menurun. “Langkah preventif ini perlu dilakukan, karena penyebaran Covid di Garut sudah tinggi,” ujarnya kepada Rakyat Garut di Pendopo Garut, Senin (21/6/2021).
Menurut dia, saat ini kondisi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut sudah masuk siaga satu. Angka bed occupancy rate (BOR) di setiap rumah sakit sudah lebih dari 80 persen.
“Tingginya pasien Covid-19 ini berdampak pada penularan terhadap nakes (tenaga kesehatan). Saat ini sudah ada 600 lebih nakes yang terpapar Covid,” ujarnya.
Kata dia, jika pasien Covid-19 terus mengalami kenaikan, maka tenaga kesehatan tidak akan mampu lagi melakukan perawatan pasien. “Sekarang juga nakes sudah kewalahan. Contohnya saat ini ada 2.000 isoman (isolasi mandiri) atau di setiap kecamatan itu ada 40 isoman,” ujarnya.
Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, kata dia, harus dikunjungi setiap harinya oleh para tenaga kesehatan untuk memantau kesehatannya. “Jika jumlah isoman ini terus naik, sementara jumlah nakes-nya terbatas, ini akan kewalahan,” terangnya.
Maka dari itu, Satgas Covid-19 harus melakukan langkah ekstrem dalam penanganan Covid-19 ini. Supaya angka kasusnya terus turun.
DOKTER TERPAPAR BERTAMBAH
Ditemui terpisah, Direktur RSUD dr Slamet Garut dr Husodo D Adi menerangkan akibat membeludaknya pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet, jumlah dokter yang terpapar Covid-19 juga terus bertambah. “Saat ini sudah ada 10 orang dokter yang terpapar. Para dokter ini mengalami gejala ringan dan tanpa gejala,” ujarnya.
Akibatnya, pelayanan kesehatan di RSUD dr Slamet terganggu. Maka dari itu, saat ini RSUD dr Slamet membuka lowongan untuk para relawan tenaga kesehatan untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet. “Kita butuh banyak relawan tenaga kesehan di rumah sakit, karena pasien terus membeludak,” paparnya. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: