radartasik.com, PAKENJENG — Sebanyak 38 warga di Kampung Arinem Desa Jayamekar Kecamatan Pakenjeng positif Covid-19. Diduga puluhan warga terpapar dari warga yang baru pulang dari Bandung.
“Kasusnya hampir sama dengan Cisompet. Penyebarannya disinyalir bermula dari orang yang datang dari Bandung ke Kampung Arinem,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Garut dr Leli Yuliani saat dihubungi wartawan, Kamis (17/6/2021).
Leli menerangkan kasus penyebaran Covid-19 di Pakenjeng terungkap setelah adanya warga yang mengalami demam selama beberapa hari. Setelah dilakukan rapid antigen, ia dinyatakan positif Covid-19. “Pertama ketahuan itu sudah beberapa hari demam. Setelah dirapid positif,” katanya.
Dari hasil penelusuran, banyak warga yang sudah kontak dan mengalami sejumlah gejala. Sebanyak 70 warga pun melakukan rapid antigen. “Hasilnya dari 70 warga yang antigen, ada 38 yang dinyatakan positif,” ucapnya.
Leli belum bisa memastikan virus corona di Arinem berasal dari warga yang datang dari Bandung atau bukan. “Bisa jadi sebelumnya (virus corona) sudah ada di sana,” ujarnya.
Kasus puluhan warga terjangkit virus corona di Pakenjeng itu, lanjut Leli, baru diketahui pada 15 dan 16 Juni 2021. Untuk sementara, warga yang positif virus corona menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Menurut informasi yang didapat, masih di rumah masing-masing (isolasi). Karena banyak yang sekeluarga (positif virus corona),” katanya.
Rencananya, pihak desa dan Puskesmas akan menyiapkan ruang isolasi di gedung SD. Namun keputusannya baru dilakukan hari ini.
Menurut Leli, isolasi mandiri di rumah efektif dilakukan jika kondisi rumah mendukung. Namun banyak warga yang kurang disiplin saat melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Di daerah-daerah bagusnya (isolasi) di satu tempat biar terpantau. Nakes-nya juga biar bisa mantau di satu tempat. Tak ke sana-ke sini,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Camat Pakenjeng Suherman membenarkan puluhan warga di Kampung Arinem Kecamatan Pakenjeng positif Covid-19. Menurutnya, total ada 41 warga di kampung tersebut positif virus corona.
Sebanyak 38 orang hari ini akan melakukan isolasi di gedung yang disediakan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Sedangkan tiga warga lainnya sudah dirujuk ke rumah sakit karena mempunyai gejala.
“Total ada 41 orang (positif Covid-19). Tiga di antaranya dirujuk ke rumah sakit karena ada gejala. Ada yang di RS Guntur, ada juga yang sudah mau tuntas isolasinya karena lebih awal merasakannya,” ucapnya.
Suherman menyebut kasus positif virus corona di Kampung Arinem terjadi karena sebelumnya sudah ada dua orang yang terpapar Covid-19. “Ada yang sudah positif sebelumnya. Di antaranya ada dua nakes (tenaga kesehatan) yang terkonfimasi positif. Dimungkinkan dari sana,” katanya.
Setelah diketahui ada warga yang positif, pihaknya langsung melakukan rapid antigen kepada warga yang kontak erat. “Dari sekian puluh yang swab antigen, ada 38 yang positif. Kalau yang tiga orang kan sudah duluan positifnya. Sekitar tanggal 10 (Juni 2021) ketahuannya,” ujarnya.
Kata dia, 38 warga yang positif itu akan menjalani isolasi mandiri di SDN Jayamekar 1. Gedung SD itu akan dipakai ruang isolasi berdasarkan hasil rapat dengan Polsek, Koramil dan pihak desa.
“Hari ini dilaksanakan isolasi mandiri di SDN Jayamekar 1. Diupayakan 38 orang ini sekarang memasuki ruang isolasi yang disediakan,” ujarnya.
Terkait karantina wilayah setelah puluhan warga terpapar virus corona, Suherman mengaku belum akan dilakukan. Pihaknya masih fokus untuk melakukan isolasi kepada 38 warga.
“Warga yang lain masih bisa beraktivitas, biasa saja. Warga luar relatif masih bisa interaksi karena kami sudah berikhtiar yang positif ini masuk ke ruang khusus. Sementara tak ada pembatasan,” paparnya. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News