Kota Tasik Kerap Jadi Lokasi Pabrik Narkoba, Dimana Perda P4GN?

Kota Tasik Kerap Jadi Lokasi Pabrik Narkoba, Dimana Perda P4GN?

RADARTASIK.COM, CIPEDES — Munculnya kembali pabrik obat ilegal yang terindikasi narkoba menjadi preseden buruk bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya. Padahal, Kota Tasikmalaya sudah memiliki Perda Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).


Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat), Asep Heru Rochimat mengaku jengkel dengan adanya pabrik obat ilegal. Pasalnya, ini bukan pertama kalinya kejadian di mana sebelumnya di Kota Tasik sempat ada pabrik PCC.

“Tasik sepertinya dianggap asyik bos narkoba untuk menjalankan bisnis gelapnya,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (16/6/2021).

Posisi Tasikmalaya yang strategis, kata dia, seharusnya bisa disadari oleh pemerintah. Di samping menjadi pusat perekonomian, ada sisi negatif yang harus dicegah pada kondisi tersebut. “Bukan hanya narkoba saja, peredaran miras dan hal-hal buruk lainnya,” terang dia.

Soal dampak buruk narkoba, lanjut Asep, sudah tidak perlu dibicarakan lagi. Pada prinsipnya, semua orang tahu tentang bahaya dari penyalahgunaan dan peredaran barang terlarang itu. “Sudah jelas itu perusak,” terangnya.

Asep Heru menambahkan ketika sudah terdapat pabrik tentunya ada limbah yang dibuang. Dia khawatir limbah ini juga akan membahayakan masyarakat di sekitarnya. “Barang jadinya saja berbahaya, apalagi limbahnya,” tuturnya.

Untuk itu, Asep Heru menyoroti Perda P4GN yang kini sudah dimiliki Kota Tasikmalaya. Melihat realitanya, aturan tersebut dibuat tanpa diterapkan oleh pemerintah sendiri. “Loh, upaya dari pemerintah soal P4GN sejauh ini apa?,” ujarnya.

Pihaknya meminta Pemkot untuk lebih serius soal pencegahan narkoba dengan melibatkan semua instansi. Jangan sampai birokrasi merasa sudah steril dari penyalahgunaan narkoba. “Kalau birokrasi sudah merasa bersih, otomatis kewaspadaan melemah,” jelasanya.

Selain itu, upaya pemerintah dalam memberdayakan masyarakat dalam hal P4GN juga tidak terlihat. Bahkan dia curiga sebagian birokrat tidak tahu soal P4GN. “Jangankan masyarakat, saya pikir ASN juga sebagian tidak tahu apa itu P4GN,” pungkasnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: