Kasus Covid-19 di Garut Paling Tinggi di Jabar

Kasus Covid-19 di Garut Paling Tinggi di Jabar

radartasik.com, GARUT KOTA — Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut mengalami lonjakan signifikan. Dalam satu hari, ratusan masyarakat terkonfirmasi terpapar virus corona.


Tingginya angka kasus positif Covid-19 membuat Kabupaten Garut masuk tiga besar daerah dengan kasus aktif paling tinggi di Jawa Barat. “Dengan banyaknya temuan kasus positif ini, Garut masuk tiga besar wilayah dengan kasus positif tertinggi di Jawa Barat,” ujar Bupati Garut H Rudy Gunawan kepada wartawan usai rakor virtual dengan Forkoipimda Jawa Barat di Gedung Command Center Garut, Rabu (16/6/2021).

Rudy menerangkan penyebaran virus corona bukan hanya berada di wilayah perkotaan, tetapi kebanyakan ditemukan di wilayah selatan Garut. “Di Garut selatan itu ada 400 kasus positif Covid-19 dan baru ditemukan dari beberapa hari ini,” ujarnya.

Dia mensinyalir tingginya kasus positif di Kabupaten Garut terjadi karena banyaknya acara pernikahan yang tidak terkendali. “Seperti di wilayah selatan masuk klaster kampung sekarang, ini terjadi semenjak ada hajatan,” ujarnya.

Sementara pada pelaksanaan Pilkades Serentak, Rudy mengklaim tidak ada dampak dalam penyebaran Covid-19. Hal itu karena pelaksanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Alhamdulillah kita nunggu dua minggu dampak dari Pilkades tidak ada, yang ada dari dampak hajatan yang tidak terkendali,” ucapnya.

Selain itu, banyaknya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena banyaknya masyarakat yang tidak melapor kepada petugas meski mengalami gejala-gejala terpapar Covid-19. “Jadi masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 seperti hilang penciuman itu tidak melapor. Masyarakat baru periksa kesehatan setelah sudah parah,” katanya.

Rudy memastikan meski penyebaran Covid-19 terus meningkat, tetapi anggaran untuk penanganan Covid-19 masih aman. “Kita gunakan anggaran BTT (biaya tak terduga) tidak melakukan refocusing anggaran. BTT ini masih ada sekitar Rp 12 miliar dan cukup sampai perubahan,” terangnya.

Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengatakan beberapa ruang isolasi yang disediakan Pemkab Garut mulai penuh. “Saat ini ruang isolasi baik itu di rumah sakit maupun di Rusun Gandasari dan Islamic Center mulai penuh. Jadi kita siapkan beberapa puskesmas untuk dijadikan tempat isolasi,” ujarnya.

Saat ini tempat isolasi di RSUD dr Slamet Garut hanya untuk pasien yang mengalami gejala sedang dan berat. Sementara untuk gejala ringan diarahkan untuk isolasi di Puskesmas.

“Kalau yang tidak ada gejala bisa isolasi mandiri di rumah masing-masing. Tentunya dengan protokol kesehatan ketat,” ujarnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: