Kebijakan Parkir di Kota Tasikmalaya Jalan Dulu, Kesiapan Belum Jelas: Jukir dan Warga Saling Kebingungan

Kebijakan Parkir di Kota Tasikmalaya Jalan Dulu, Kesiapan Belum Jelas: Jukir dan Warga Saling Kebingungan

Papan tarif parkir dipasang Dishub Kota Tasikmalaya di Jalan Tarumanagara Kecamatan Tawang, Kamis 20 November 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kebijakan penggunaan karcis parkir resmi di Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan. 

Aturan yang diberlakukan secara serentak itu ternyata berjalan lebih cepat daripada kesiapan di lapangan.

Alhasil, juru parkir maupun warga sama-sama dibuat bingung.

Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Perhubungan sebenarnya menegaskan bahwa kebijakan Tanpa Karcis Parkir Gratis bertujuan menutup kebocoran retribusi sekaligus menertibkan perparkiran. 

BACA JUGA:Dari Tanaman Bintang hingga Bambu Langka, Rumah Warga Bantarkalong Tasikmalaya ini Bagaikan Galeri Alam

Namun, fakta di lapangan menunjukkan persoalan paling mendasar belum tersentuh, distribusi karcis yang belum merata, SOP yang belum dipahami, dan sosialisasi yang dinilai minim.

Malbi Setiawan, warga Bantar, menyebut aturan ini seharusnya sederhana jika pemerintah siap secara sistem. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

“Kalau dari awal distribusi karcis dan SOP-nya jelas, masyarakat juga tidak ribut. Tapi sekarang jukirnya beda-beda, ada yang pakai karcis, ada yang tidak,” ujarnya, Minggu 24 November 2025.

Permana Sutisna, warga Burujul, mwnuturkan selama standar operasional belum jelas, kebijakan apa pun akan membuat kebingungan.

BACA JUGA:KUR BCA 2025: Pinjaman Rp 100 Juta Langsung ACC, Simak Strategi dan Syarat Lengkapnya

“SOP itu kunci. Kalau tidak disosialisasikan, masyarakat tidak tahu mana yang resmi. Jukir juga bingung harus ikut aturan yang mana,” tuturnya.

Rismawati Fitri, mahasiswi asal Tawang, menilai kehadiran karcis tidak otomatis membuat layanan perparkiran lebih baik.

“Karcis itu hanya alat. Kalau pelayanan jukir belum profesional, ya tetap saja dianggap sama kayak parkir liar,” tambahnya.

Menurut Rismawati, kepercayaan masyarakat tidak akan tumbuh jika pemerintah hanya berfokus pada karcis, tetapi tidak menyentuh peningkatan kualitas pelayanan dan pengawasan di lapangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: kebijakan baru penggunaan karcis parkir resmi di kota tasikmalaya yang diterapkan sebelum sistem dan kesiapan lapangan matang sehingga menimbulkan kebingungan bagi warga dan juru parkir.