Trotoar Ambruk di Kota Tasikmalaya: Warga Jadi Korban, Pemerintah Lalai Jaga Infrastruktur Publik

Trotoar Ambruk di Kota Tasikmalaya: Warga Jadi Korban, Pemerintah Lalai Jaga Infrastruktur Publik

Kondisi trotoad ambruk di Jalan Empang, kawasan Pasar Mambo, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

BACA JUGA:Persikotas Menang 2-0 di Derbi Tasikmalaya, Puncaki Klasemen Liga 4 Jabar

Budayawan Tasikmalaya, Ashmansyah Timutiah (Acong) menyebut peristiwa ini bukan sekadar kerusakan fisik, tapi tanda lemahnya kehadiran pemerintah dalam menjamin keselamatan publik.

“Kalau tempat orang berjalan saja tidak aman, berarti ada yang salah dalam tata kelola kota,” tegasnya.

Menurut Acong, trotoar adalah ruang hidup paling dasar bagi manusia di kota, ruang yang seharusnya bebas dari risiko.

“Kita sering memperlakukan trotoar seperti pelengkap kota. Padahal itu bagian penting dari martabat dan keamanan warga,” tambahnya.

BACA JUGA:Ubah Foto Jadi Estetik dengan Prompt Gemini AI Bahasa Indonesia di Malam Penuh Bintang

Ia juga menyoroti tidak adanya sistem pemantauan rutin terhadap infrastruktur publik.

“Kalau menunggu rusak dulu baru diperbaiki, itu bukan solusi, tapi pembiaran,” tandasnya.

Pantauan Radar Tasikmalaya di lokasi menunjukkan sebagian besar lapisan trotoar yang runtuh sudah rapuh dan tergerus air. 

Di bawahnya terdapat saluran irigasi lama yang tersumbat lumpur dan sampah. Tekanan air dari bawah diduga menyebabkan beton amblas.

BACA JUGA:Tanpa Kamera Profesional, Begini Cara Edit Foto Estetik di Sore Hari Pakai Prompt Gemini AI Bahasa Indonesia

Kini, badan jalan di sisi trotoar juga mulai retak dan bergoyang. 

Area parkir ikut tergerus, menimbulkan ancaman baru bagi kendaraan dan pejalan kaki.

“Kalau terus dibiarkan, bisa ambruk semua,” kata Kasmawi khawatir.

Kasus trotoar ambruk di Jalan Empang membuka mata bahwa Tasikmalaya sedang menghadapi krisis pemeliharaan ruang publik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait