6 Bulan Bertaruh Nyawa di Jembatan Bambu, Warga Tasikmalaya ini Akhirnya Dapat Janji Perbaikan Bulan Depan
Kondisi Jembatan di Bantargedang, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya yang dikeluhkan warga nyaris roboh. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sudah enam bulan lamanya warga Bantargedang, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, harus bertaruh nyawa melintasi jembatan tua peninggalan Belanda.
Sejak amblas pada April 2025, separuh badan jembatan hilang, sisanya hanya bertahan seadanya ditopang bambu hasil gotong royong warga.
Selama itu pula, pengendara motor hingga pejalan kaki selalu waswas setiap kali melintas.
Wawan, warga yang biasa membawa tumpukan kardus dengan sepeda motor, mengaku harus ekstra hati-hati.
BACA JUGA:HP Harga Rp 2 Jutaan: Samsung Galaxy A17 Bawa Kamera 50MP OIS dan Fitur AI, Ponsel Anak Muda
“Harus pelan banget, takut bambunya nyangkut. Jalannya tinggal setengah, kalau roboh bisa bahaya,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Bantargedang, Asep Waskijo, bercerita warga sampai patungan hingga Rp5 juta untuk membuat jalur darurat dari bambu.
“Sudah sering ada yang datang, mulai dari media, LSM, sampai Pemkot. Tapi yang ada cuma foto-foto, nanya-nanya. Perbaikan nyata belum ada, akhirnya kami swadaya sebisanya,” tuturnya.
Namun kondisi jembatan tetap mengkhawatirkan. Tanah penopang di sisi jembatan sudah kropos, rawan longsor, dan bisa putus total sewaktu-waktu.
BACA JUGA:Jadwal Peluncuran Suzuki e-Vitara, SUV Listrik Pertama untuk Pasar Global
“Kalau dibiarkan, tinggal tunggu waktu saja jembatan ini ambruk,” kata Asep.
Baru pada September 2025, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya memastikan jembatan akan direhabilitasi total.
Kepala Dinas PUTR, Hendra Budiman, menyebut proyek perbaikan akan mulai awal Oktober dengan anggaran Rp350 juta dari APBD.
“Karena faktor usia, konstruksi jembatan sudah rapuh dan membahayakan. Maka harus dibangun baru, bukan sekadar ditambal,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: