Kota Tasikmalaya Berpeluang Jadi Pionir Wisata Inklusif, Kemenparekraf Apresiasi Penari Disabilitas
Launching Pasar Wisata Nusantara (PWN) di Asia Plaza Kota Tasikmalaya, Jumat 5 September 2025 malam. istimewa for radartasik.com--
BACA JUGA:Game Greedy Dragon Jadi Solusi Penghasilan Tambahan dengan Saldo DANA Gratis
Namun, keterlibatan penyandang disabilitas sebagai pelaku aktif masih jarang digarap serius.
Founder Katara Tour, Ervan Kurniawan, menilai inisiatif ini sebagai langkah visioner.
“Kota Tasikmalaya punya kekayaan budaya yang sangat kuat. Jika seni dipadukan dengan keterlibatan teman tuli, tuna grahita, dan disabilitas lainnya, ini akan menjadi daya tarik unik. Bisa jadi satu-satunya di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, proyek seni inklusif bukan hanya soal pertunjukan, tetapi juga pemberdayaan.
BACA JUGA:Link DANA Kaget Resmi untuk Klaim Saldo DANA Gratis Aman
“Ini membuka ruang kreativitas bagi penyandang disabilitas sekaligus memperkaya wajah pariwisata Indonesia yang lebih humanis dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai Kota Santri sekaligus sentra kerajinan bordir, batik sukapura, dan payung geulis, Kota Tasikmalaya selama ini dikenal sebagai destinasi wisata budaya dan religi.
Dengan tambahan konsep inklusi, kota ini berpeluang memperluas citra sebagai pusat pariwisata kreatif yang memberikan ruang bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Pasar Wisata Nusantara 2025 juga menghadirkan pameran produk unggulan lokal, mulai dari kerajinan bambu, batik, hingga kuliner seperti nasi tutug oncom dan dendeng gepuk.
BACA JUGA:Langkah Buruh Longmarch dari Cilacap ke Jakarta Dilanjutkan Setelah Singgah di Tasikmalaya
Semuanya dikemas dengan sentuhan modern untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan dukungan Kemenparekraf, pemerintah daerah, pelaku wisata, dan masyarakat, Kota Tasikmalaya berpeluang besar menjadi kota wisata inklusif pertama di Indonesia.
Sebuah kota yang tidak hanya menawarkan panorama Gunung Galunggung dan religi Kampung Naga, tetapi juga menghadirkan panggung bagi semua untuk berkarya, tanpa terkecuali.
Launching PWN 2025 dengan tarian inklusif ini menjadi bukti bahwa pariwisata bukan hanya soal destinasi, tetapi juga tentang nilai kemanusiaan, keberagaman, dan kebersamaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: