Pemerintah Klaim Sudah Bantu, Perbaikan Rumah Lansia di Tasikmalaya Terkendala Status Tanah
Dua perempuan lanjut usia (Lansia) tinggal di rumah tidak layak huni di Cipedes Kota Tasikmalaya, Rabu 20 Agustus 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
BACA JUGA:Ikut Kebutuhan Konsumen, Gunakan QRIS BRI Permudah Transaksi
Meski terkendala regulasi, warga tetap bergotong royong membantu.
“Kalau ada bocor, masyarakat ikut memperbaiki semampunya,” tutur Fery.
Ketua RT 2, Dedi Rohaedi, menambahkan kondisi itu sudah berlangsung lama.
“Kalau tidak salah sudah lebih dari empat tahun,” katanya.
Sementara itu Ketua LPM Nagarasari, Yanto Ibnu R, menilai solusi bisa ditempuh jika pemilik tanah wakaf memberi hak guna pakai.
“Kalau pemilik tanah memberi izin, kita bisa gotong royong membangun atau merehab rumahnya. RT, RW, dan kelurahan siap membantu,” ujarnya.
Radar Tasikmalaya sebelumnya menyoroti langsung kehidupan Mak Elen yang lebih dari 10 tahun tinggal bersama Jua di rumah sempit 2x3 meter berdinding bilik bambu.
Kondisinya rapuh, dinding banyak jebol, plafon berlubang, dan tiang kayu mulai miring.
BACA JUGA:Jalur Pendakian Lewat Talaga Bodas Ditutup Resmi, Wisata Garut Hadapi Tantangan Pelestarian Alam
Elen yang sudah renta berjalan sangat pelan saat keluar kamar.
“Mun henteu hujan, bumi ieu panas pisan. Tapi lamun hujan ageung jeung angin, cai teh lebet. Kudu nadah ku ember. Sabar wae da teu aya deui iwal di dieu,” ucapnya dalam bahasa Sunda.
Hari-hari mereka bergantung pada kebaikan tetangga, mulai dari beras hingga lauk sederhana. Listrik pun hanya menyalur dari rumah sebelah.
Di ruang lembab tanpa jendela yang lebih mirip gudang itulah, Elen dan Jua melewati hari senja bukan lagi menata masa depan, melainkan sekadar bertahan hidup.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: