Kebijakan Pot Bugenvil Rp143 Juta di Trotoar Tasikmalaya Dikecam Warganet, Kata DLH Bukan Sekadar Hiasan

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kebijakan Pemerintah Kota TASIKMALAYA yang mengalokasikan anggaran Rp143 juta lebih untuk penataan pot bunga Bugenvil di trotoar menuai sorotan tajam dari publik. 

Sejumlah warganet dan aktivis lingkungan mengkritik program ini karena dinilai tidak menyentuh persoalan utama, seperti buruknya pengelolaan sampah dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH).

Anggaran sebesar Rp143.094.400 itu digunakan untuk:

* Pengadaan 97 unit pot senilai Rp99.056.400.

BACA JUGA:Jalan Panjang Transfer Benjamin Sesko Menuju Manchester United

* Pembelian tanaman Bugenvil tiga warna sebesar Rp39.188.000.

* Penyediaan media tanam (tanah, sekam, pupuk) senilai Rp4.850.000.

Pot-pot tersebut ditempatkan di sepanjang trotoar Jalan Dokar, dari depan Lapas hingga pertigaan Cimulu, serta di area Masjid Agung.

Kritik mencuat di media sosial, dengan sebagian masyarakat mempertanyakan urgensi proyek tersebut di tengah banyaknya masalah lingkungan yang belum terselesaikan.

BACA JUGA:Dua Jenderal Asal Tasik Duduki Jabatan Elit di Polri

“Daripada buat pot mahal-mahal, mending fokus benahi pengelolaan sampah dan perbanyak taman kota,” tulis salah satu warganet.

Menanggapi kritik itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari program Tasik Resik dan bukan sekadar mempercantik kota menjelang penilaian Adipura.

“Ini bukan kosmetik atau hiasan jelang Adipura. Justru ini tindak lanjut dari rekomendasi tim penilai tahun lalu,” ujarnya, Selasa 5 Agustus 2025.

Menurut DLH, Bugenvil dipilih karena tahan terhadap cuaca ekstrem, berbunga indah, serta mudah dalam perawatan. 

Sumber: