Pastikan Ayam untuk Program Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya Aman, DPRD Sidak RPH

Pastikan Ayam untuk Program Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya Aman, DPRD Sidak RPH

Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi bersama Satgas Ketahanan Pangan saat melakukan sidak di salah satu RPH berizin, Jumat 25 Juli 2025. rezza rizaldi / radartasik.com --

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Di tengah pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, muncul kekhawatiran masyarakat terkait kualitas makanan yang dikonsumsi pelajar, khususnya soal isu dugaan penggunaan ayam tak layak konsumsi.

Di Kota Tasikmalaya, isu ayam tiren (mati kemarin) yang diduga masuk dalam menu makanan para pelajar mulai ramai diperbincangkan publik. 

Menyikapi hal ini, Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya bersama Satgas Ketahanan Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu Rumah Potong Hewan (RPH) resmi, Jumat 25 Juli 2025.

"Awalnya kami menerima informasi dari masyarakat bahwa marak beredar di pasaran ayam tiren yang diolah menjadi makanan. Maka kami langsung cek ke lapangan," ungkap Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi.

BACA JUGA:Layanan Jamkesda Dihentikan Sementara, Warga Tasikmalaya Tak Mampu Kesulitan Akses Berobat

Dalam sidak tersebut, Komisi II menilai proses pemotongan dan distribusi ayam di RPH yang dikunjungi sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). 

Namun demikian, Kepler tetap menyoroti pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap RPH ilegal yang masih beroperasi.

"Sudah sepatutnya para pelajar sebagai penerima manfaat program MBG mendapatkan makanan sehat dan bergizi. Pemerintah harus pastikan itu, terutama dari sisi pengawasan RPH tak berizin," tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Cecep Kustiawan, menjelaskan bahwa kedatangan tim ke RPH ini merupakan bagian dari pengawasan rutin.

BACA JUGA:Realme 15 Pro Hadirkan Tiga Kamera 50MP dan AI Edit Canggih

"Kami memastikan proses pemotongan ayam dilakukan sesuai prosedur, mulai dari ayam hidup datang hingga siap didistribusikan. Dan RPH ini sudah sesuai SOP," tuturnya.

Cecep juga menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait peredaran ayam tiren dengan memperluas pemantauan ke RPH lain di Kota Tasikmalaya.

Sementara itu, Apep Yudi selaku Divisi Quality Control RPH tersebut menegaskan, pihaknya hanya menerima ayam hidup. 

Jika ditemukan ayam mati dalam pengiriman, ayam tersebut langsung dipisahkan dan tidak digunakan untuk konsumsi manusia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait