Solusi Jangka Panjang Penataan PKL di Tasikmalaya Perlu Sentuhan Pembinaan UMKM, kenapa?
Warga sedang jalan-jalan di Pedestrian Cihideung Kota Tasikmalaya. rangga jatnika / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Persoalan pedagang kaki lima (PKL) yang menempati ruang publik di Kota TASIKMALAYA hingga kini belum menemukan solusi berkelanjutan.
Penertiban yang dilakukan pemerintah dinilai belum menyentuh akar permasalahan, karena tidak diiringi dengan pembinaan usaha.
Pegiat UMKM Tasikmalaya, Beng Haryono, menyebut bahwa penanganan PKL seharusnya tidak hanya sebatas penataan agar tidak mengganggu ketertiban umum.
Pemerintah perlu turun tangan membina dan mengembangkan usaha mereka agar bisa naik kelas.
BACA JUGA:Digitalisasi Retribusi Sampah di Kota Tasikmalata Terkendala Teknis dan Kesadaran Warga
“PKL juga bagian dari UMKM. Mereka punya potensi untuk berkembang, tapi butuh dukungan dan pendampingan dari pemerintah,” ujarnya seperti dilansir dari radartasik.id, Kamis 24 Juli 2025.
Menurut Beng, jika pemerintah hanya melakukan penataan tanpa solusi jangka panjang, maka keberadaan PKL akan terus kembali memenuhi jalanan.
“Kalau hanya ditata, seolah dibiarkan tetap melapak di trotoar. Padahal mereka juga ingin maju, punya toko sendiri, atau menjangkau pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Ia menyoroti bahwa Kota Tasikmalaya pernah memiliki rencana konsep pedestrian yang mendukung promosi UMKM.
BACA JUGA:Sekda Jabar: Kepala OPD Harus Bawel Tongkrongin APBD
Dalam konsep itu, pelaku usaha diberi fasilitas untuk menampilkan produk, dan pembeli bisa memesan secara online. Sayangnya, rencana itu hanya sebatas wacana.
“Cihideung itu sangat strategis jadi pusat promosi UMKM. Kalau dibarengi dengan pelatihan e-commerce dan pemasaran digital, PKL tidak perlu lagi berjualan di jalan,” kata Beng.
Ia menilai, jika produk mereka sudah dikenal luas melalui media digital, para PKL bisa berjualan dari rumah atau workshop, tanpa harus membuka lapak di ruang publik.
Beng memahami jumlah UMKM di Tasikmalaya memang banyak dan membutuhkan perhatian serius.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: