Lestarikan Bahasa Daerah! Kepala Perpustakaan Nasional Sentil Nama Program PKK Kota Tasikmalaya
Kepala Perpustakaan Nasional RI, Prof E Aminudin Aziz saat tiba di Bale Kota didamping Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, Kamis 12 Juni 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dalam kunjungannya ke Kota Tasikmalaya, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Prof E Aminudin Aziz MA PhD, menyampaikan sebuah pesan sederhana namun menggelitik nurani.
Prof E Aminudin yang merupakan asli kelahiran Kota Tasikmalaya ini, menekankan pentingnya menjaga bahasa ibu dan bahasa nasional di tengah maraknya penggunaan istilah asing.
Hal itu ia sampaikan saat menanggapi nama program PKK Goes To School yang digagas Tim Penggerak PKK Kota Tasikmalaya.
“Salamnya sudah pakai ‘Sampurasun’, kenapa nama programnya tidak sekalian pakai bahasa daerah? Misalnya, ‘PKK Saba Sakola’. Ini sekadar contoh masukan,” ujar Prof Aminudin dalam sambutannya di Aula Bale Kota, Kamis 12 Juni 2025.
BACA JUGA:Pemkot Tasikmalaya Pilih Utamakan Rapat di Kantor, Hotel Hanya untuk Tamu Khusus
Bagi tokoh kelahiran tanah Sunda ini, pelestarian bahasa bukan hanya simbol budaya, tetapi juga bagian dari jati diri.
Ia kemudian mengingatkan bahwa sejak 20 November 2023, Bahasa Indonesia telah diakui secara resmi sebagai bahasa ke-10 yang dibahas dalam Sidang Umum UNESCO.
“Saya hadir langsung dalam sidang itu untuk memperjuangkannya,” terangnya dengan bangga.
Tak hanya berhenti pada bahasa nasional, Prof Aminudin juga menceritakan perannya dalam revitalisasi bahasa daerah saat memimpin Badan Bahasa.
BACA JUGA:Hari Ini dalam Sejarah: Toronto Raptors Juara NBA dan Filipina Merdeka dari Spanyol
Sejak 2021, program ini dimulai dari lima bahasa daerah seperti Sunda, Jawa, Bugis, Makassar, dan Toraja.
Setahun kemudian bertambah menjadi 39 bahasa, lalu meningkat menjadi 79, hingga kini mencapai 114 bahasa daerah yang direvitalisasi.
“Revitalisasi ini bukan sekadar dokumentasi, tapi menghidupkan kembali penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Tasikmalaya, menurutnya, termasuk daerah yang aktif berpartisipasi, antara lain melalui kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu yang rutin digelar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: