Antisipasi Aksi Premanisme, Polres Tasikmalaya Kota Bina 79 Jukir Liar
Puluhan jukir liar saat mengikuti pembinaan di Mapolres Tasikmalaya Kota, Selasa 20 Mei 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sebanyak 79 orang yang diduga sebagai juru parkir (jukir) liar diamankan Polres Tasikmalaya Kota dalam operasi penertiban yang melibatkan seluruh Polsek di wilayah hukum setempat.
Langkah ini diambil sebagai upaya menciptakan ketertiban dan memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, menyebut operasi tersebut merupakan bagian dari langkah preventif terhadap aktivitas parkir ilegal yang semakin marak.
“Kami melakukan pendataan serta penertiban terhadap juru parkir liar di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota,” ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya Kota, Selasa 20 Mei 2025.
BACA JUGA:Kasus Pencurian 12 Kelapa di Kabupaten Tasikmalaya Diselesaikan Kekeluargaan
Dari hasil operasi, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp1.072.500, empat bendera, satu peluit, dan satu rompi.
Para jukir liar ini diamankan dari berbagai titik di Kota Tasikmalaya dan akan menjalani proses pembinaan.
Proses pembinaan tersebut melibatkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, Ustad KH Aminudin Bustomi, yang akan memberikan penguatan karakter, rohani, serta akhlak kepada mereka.
“Yang muslim akan melaksanakan salat berjamaah, diberikan tausiyah dan penebalan keimanan serta moral oleh Ketua MUI,” lanjut Faruk.
BACA JUGA:Longsor dan Banjir Landa Sukahening, Puluhan Rumah di Kabupaten Tasikmalaya Terdampak
Ia menegaskan bahwa para jukir liar ini tidak berafiliasi dengan organisasi atau kelompok tertentu.
“Mereka beroperasi tanpa backing, uang hasil parkir dipakai sendiri. Faktor ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan jadi penyebab utama,” katanya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi, mendukung penuh langkah kepolisian.
Menurutnya, penertiban ini merupakan respons cepat terhadap keresahan publik, namun juga harus dibarengi dengan solusi jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: