Deretan Negara yang Berhasil dan Gagal Terapkan Redenominasi Mata Uang, Indonesia Waspadai Dampaknya
Simak deretan negara yang sukses dan gagal menerapkan redenominasi mata uang.-Ilustrasi/Bank Indoneisa-
Zimbabwe menjadi contoh kegagalan paling parah. Negara ini empat kali mengganti mata uang akibat hiperinflasi yang sempat mencapai 79,6 miliar persen per bulan.
BACA JUGA: Layanan GeCe 112 Jadi Andalan, 8.142 Panggilan Darurat di Kota Tasikmalaya Sepanjang 2025
Tahun 2009, mereka menghapus 12 nol dan meluncurkan dolar Zimbabwe keempat. Namun nilai tukar terus jatuh hingga akhirnya pemerintah membolehkan penggunaan mata uang asing seperti dolar AS dan yuan.
Tahun 2019, Zimbabwe kembali memakai mata uang nasional tapi inflasi kembali meroket hingga ratusan persen.
7. Brazil
Brazil sudah enam kali melakukan redenominasi sejak 1986. Setiap upaya selalu gagal karena inflasi tak terkendali.
Pada 1994, mereka mengganti cruzeiro jadi cruzado, tapi nilai tukar justru terus merosot. Inflasi sempat mencapai 500 persen per tahun dan kebijakan moneter gagal dikendalikan pemerintah.
8. Korea Utara
Korea Utara meredenominasi mata uang won pada 30 November 2009. Nilainya dipangkas 100 banding 1.
Namun kebijakan ini gagal karena stok uang baru terbatas. Banyak warga tak bisa menukar uang lama mereka.
Krisis ekonomi yang sedang berlangsung saat itu membuat kebijakan ini justru memperburuk keadaan.
9. Rusia
Rusia juga sempat menerapkan redenominasi. Hasilnya tak sesuai harapan. Nilai rubel justru anjlok di awal penerapan.
Minimnya sosialisasi dan kondisi ekonomi yang sedang lemah membuat kebijakan ini tidak berjalan mulus. Meski pemerintah menyebutnya sukses, banyak pihak menilai sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: