Kuota Haji Tasikmalaya Dipangkas 80 Persen, Calon Jemaah Alami Kerugian Psikologis dan Finansial
Ketua KBIH Al-Ihsan Kabupaten Tasikmalaya, Dede Farid Hilman. ujang nandar / radartasik.com--
Pemeriksaan kesehatan, misalnya, memerlukan biaya sekitar Rp1,4 juta per orang.
Sementara hasil pemeriksaan hanya berlaku satu tahun, sehingga harus diulang bila keberangkatan tertunda.
“Kerugian terbesar bukan hanya uang, tapi juga mental. Banyak jemaah yang sudah siap secara spiritual dan emosional, kini harus menunggu lagi tanpa kepastian,” tambahnya.
Selain itu, Dede juga menyoroti minimnya sosialisasi dari pemerintah pusat terkait perubahan sistem ini.
BACA JUGA:KUR BNI 2025, Syarat dan Cara Pinjam Rp 100 Juta Lewat Online
Ia menilai, jika sejak awal ada pemberitahuan resmi, masyarakat dan KBIH bisa menyesuaikan diri.
“Kalau dari awal ada sosialisasi, kami bisa menjelaskan dengan baik kepada masyarakat. Sekarang semua serba mendadak, akhirnya banyak pihak merasa dirugikan,” tuturnya.
Dede menyebut, di KBIH Al-Ihsan yang ia pimpin, dari 85 calon jemaah yang sudah siap berangkat, hanya lima orang yang mendapat kuota untuk musim haji 2026.
Ia berharap pemerintah, khususnya Kementerian Agama dan Kementerian Haji dan Umrah, dapat meninjau ulang kebijakan tersebut dan memberikan solusi yang adil bagi daerah dengan daftar tunggu panjang seperti Tasikmalaya.
BACA JUGA:Rumor Bojan Hodak Calon Pelatih Timnas Indonesia Kian Kuat, Ini Faktanya
“Kami harap pemerintah bisa bijak dan mempertimbangkan kembali keputusan ini. Setidaknya ada solusi agar masyarakat tidak merasa dirugikan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: