ITB Gandeng STIE Latifah Mubarokiyah Suryalaya Kembangkan Ketahanan Pangan Pesantren di Tasikmalaya
FSRD ITB menjalakan PPMI di STIE Latifah Mubarokiyah, Suryalaya, Tasikmalaya, Senin 11 Agustus 2025. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Upaya penguatan UMKM berbasis pesantren dan ketahanan pangan di Kabupaten TASIKMALAYA mendapat dukungan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB menggelar Program Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (PPMI) di STIE Latifah Mubarokiyah, Suryalaya, dengan fokus mengangkat potensi lokal Priangan Timur.
Program ini mengupas sejumlah isu strategis di Tasikmalaya, antara lain:
* Pengembangan produk unggulan BUMD berbasis potensi lokal sebagai bagian dari suksesi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA:Jembatan Pandansimo, Ikon Baru DIY Senilai Rp 863 Miliar, Panjang 2.300 Meter, Lebar 24 Meter
* Strategi promosi produk UMKM melalui partisipasi dan interaksi di media daring.
* Optimalisasi penjualan makanan tradisional Tasikmalaya melalui media sosial.
* Pelestarian budaya pesantren lewat interpretasi teatrikal Hikayat Diponegoro yang dikaitkan dengan tradisi Nerbang Tharigah Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya.
* Penerapan teknologi hidroponik dalam urban farming guna meningkatkan keterampilan santri dan kemandirian pangan.
Ketua Kelompok Keahlian Ilmu-ilmu Kemanusiaan FSRD ITB, Dr. Nia Kurniasih, M.Hum., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya pengabdian formalitas, melainkan juga intervensi langsung untuk menjawab tantangan ekonomi dan sosial di daerah.
“PPMI adalah program tahunan ITB. Setiap tahun kami turun ke daerah untuk berinteraksi dan memberi solusi berbasis riset. Tahun ini kami memilih Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya karena potensinya besar dalam mengembangkan UMKM dan budaya lokal,” jelas Nia, Senin 11 Agustus 2025.
Ia juga membeberkan bahwa ITB sedang menyiapkan pembukaan Sekolah Pascasarjana Ilmu dan Teknologi Multidisiplin, dengan program studi Teknokultur yang memadukan sains, teknologi, dan ilmu sosial humaniora, termasuk kajian Teknoreligion.
Ketua LPPM STIE Latifah Mubarokiyah, Endang Syarif, S.H.I., M.M., menilai kolaborasi ini sejalan dengan visi kampus untuk memperkuat riset dan pengabdian masyarakat yang berdampak langsung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: