Cara Menurunkan Kolesterol Jahat dari Tubuh Tanpa Obat Seumur Hidup yang Ditemukan Dokter

Efek samping yang muncul sejauh ini tergolong ringan, seperti iritasi di area infus.

Namun, demi memastikan keamanan jangka panjang, seluruh peserta akan dipantau selama 15 tahun sesuai rekomendasi dari FDA.

BACA JUGA: Anugerah Budaya DKKT ke-9, Wujud Apresiasi untuk Seniman dan Upaya Lestarikan Budaya Kota Tasikmalaya

BACA JUGA: Pemdaprov dan Pemda se-Jabar Lindungi 1 Juta Pekerja Informal Lewat BPJS Ketenagakerjaan

Tahapan Berikutnya: Uji Coba Lebih Luas

Tim peneliti berencana melanjutkan ke uji klinis fase dua dan tiga untuk menguji efektivitas terapi gen ini pada populasi yang lebih besar.

Jika hasilnya konsisten, CRISPR berpotensi menjadi solusi global bagi penderita kolesterol tinggi yang selama ini bergantung pada obat seperti statin.

Meski hasilnya menjanjikan, para ahli mengingatkan terapi ini masih dalam tahap awal.

Dr Ann Marie Navar dari UT Southwestern Medical Center menilai metode ini sangat prospektif, terutama bagi pasien muda yang kesulitan menjaga kedisiplinan minum obat.

Dia mengatakan bahwa hanya dengan satu kali terapi, pasien bisa terbebas dari puluhan tahun konsumsi obat harian.

Namun, para dokter tetap menegaskan agar pasien tidak berhenti mengonsumsi obat penurun kolesterol sebelum terapi gen ini terbukti aman dan disetujui secara resmi.

Dr Pradeep Natarajan dari Harvard Medical School menegaskan bahwa menjaga kolesterol tetap rendah dengan obat dan gaya hidup sehat masih menjadi langkah terbaik saat ini.

BACA JUGA: Bandung-Jakarta Hanya 1 Jaman, Gubernur Jabar dan Dirut KAI Bahas Modernisasi Jalur Kereta

BACA JUGA: Gubernur dan Dirut KAI Hadirkan Kereta Petani dan Pedagang di Jawa Barat

Dia menilai meski teknologi baru menjanjikan, kehati-hatian tetap diperlukan demi keselamatan pasien.

Sumber: Disway.id

Sumber: